Warga Geruduk Forum Rw Panjunan Gegara Polemik Stockpile, Pemkot Cirebon Sampai Turun Tangan
GERUDUK. Warga RW 01 Pesisir Selatan Kelurahan Panjunan menggeruduk forum RW terkait polemik stockpile PT TJSE.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Polemik terkait dengan keberadaan stockpile milik PT Terbit Jaya Selaras Energi (TJSE) di Pelabuhan Cirebon terus berlanjut. Terakhir, sampai menimbulkan kericuhan. Warga RW 01 Pesisir Selatan menggeruduk para pengurus forum RW Panjunan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, penggerudukan dilakukan, karena selama ini, warga RW 01 Pesisir Panjunan tidak pernah mengambil kompensasi dari PT TJSE. Tiba-tiba, ada info bahwa forum RW akan membagikan sembako, yang merupakan kompensasi PT Terbit Jaya Selaras Energi kepada warga RW 01.
Bahkan, kupon untuk pengambilan sembako sudah dibagikan. Namun keburu diketahui dan forum RW Panjunan digeruduk warga. Atas kejadian itu, kedua belah pihak saling lapor ke kepolisian.
Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menjelaskan, menyikapi gejolak di masyarakat terkait dengan stockpile batubara yang dikelola oleh PT TJSE, Pemkot Cirebon sudah menerbitkan surat rekomendasi penutupan stockpile, yang ditujukan kepada Pelindo dan KSOP.
Melalui surat tersebut, pemkot Cirebon bermaksud, agar semua dikembalikan kepada kesepakatan awal. Sesuai dengan apa yang menjadi kesepakatan di tahun 2016 lalu saat aktivitas bongkar muat batubara dibuka kembali.
Namun dengan catatan tanpa ada stockpile. Bahkan, pemkot Cirebon sudah membuat rencana untuk memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak, untuk mencari jalan tengah dari polemik yang ternyata berkepanjangan ini.
“Kita mau fasilitasi bertemu, supaya bisa ada titik temu dari kedua pihak yang tidak satu persepsi,” ungkapnya.
Namun situasi terkini yang terjadi, dan sudah dilaporkan ke pemkot Cirebon, ternyata warga semakin bergejolak. Ada saling lapor antara warga dan bahkan sempat terjadi penggerudukan.
Dengan demikian, pemkot pun meminta agar pemerintahan di kelurahan dan kecamatan, untuk bisa mengawali mediasi kedua belah pihak. Sehingga sebelum difasilitasi oleh pemkot, sudah ada titik tengah yang bisa disepakati bersama.
“Emosi harusnya bisa sama-sama diredam. Kejadian kemarin kami sudah dapat infonya. Sudah direncanakan dengan Kapolres dan Dandim, yang penting masyarakat sudah ada titik tengah. Kita harapkan Camat dan Lurah bisa mengawali pertemuan. Kalau sudah ada kejadian, kita akan koordinasi dengan TNI Polri,” tuturnya.
Di tengah kondisi saat ini, kedua belah pihak sudah sama-sama emosi. Pemkot Cirebon mengharapkan agar semua bisa menghadapi dengan kepala dingin, dan mendudukan persoalan pada tempatnya. Jangan sampai keluar dari persoalan utama, dan berpengaruh terhadap kegiatan dan aktivitas di pelabuhan.
“Semua harus bersabar. Yang penting, bagaimana aktivitas kegiatan di situ, dari sisi operasional pelabuhan berjalan, kebutuhan masyarakat juga terlindungi. Niatnya semua baik,” pungkasnya.
Sumber: