Butuh Rekonsiliasi Nasional Menjelang 30 Hari Pelantikan Presiden Terpilih

Butuh Rekonsiliasi Nasional Menjelang 30 Hari Pelantikan Presiden Terpilih

REKONSILIASI. Pemerhati Politik Ekonomi dan Sosial Budaya sekaligus Wakil Ketua Ikatan cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Cirebon, H Ali Wahyuno menghimbau seluruh komponen bangsa dan para --

CIREBON – Pemerhati Politik Ekonomi dan Sosial Budaya sekaligus Wakil Ketua Ikatan cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)  Kabupaten Cirebon, H Ali Wahyuno  menghimbau seluruh komponen bangsa dan para elit politik untuk bersatu dan melakukan rekonsiliasi nasional pasca Pemilu 2024.

Bung Ali, sapaan akrabnya, mengatakan para elite partai politik maupun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang kalah, mau melakukan rekonsiliasi nasional demi menjaga persatuan bangsa.

“Menjelang lengsernya Presiden Jokowi dan dilantiknya presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024 perlu adanya rekonsiliasi nasional. Prabowo Subianto  telah menunjukkan sikap kenegarawanan, setelah selesai berkontestasi dengan menjadi satu kekuatan untuk memajukan dan membangun bangsa kedepan," paparnya.

Ali melanjutlan, Prabowo merupakan tokoh nasional yang elegan dan supel dalam berkomunikasi, diyakini bisa melakukan rekonsiliasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Suryo Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ahmad Syaikhu Presiden PKS.

"Semuanya para elit parpol memiliki program dan narasi yang sama untuk membangun dan memajukan NKRI, baik pribadi maupun secara organisasi," katanya.

Prabowo, menurut Ali, tentunya akan  melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi nasional dengan lintas partai dan tokoh nasional  lainnya, sebab ketua umum Partai Gerindra itu memiliki tiga keunggulan sebagai tokoh pemersatu bangsa.

Sebagai figur pemersatu bangsa itu ada pada dirinya, seorang tokoh bangsa yang bisa menjadi katalisator nasional dengan menghimpun seluruh komponen bangsa dan mempersatukan perbedaan untuk bersatu, itulah presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto. Sosok Prabowo juga punya keunggulan di jaringan formal maupun non-formal, nasional dan internasional.

Seluruh partai politik di Indonesia punya ideologi yang berbeda, tetapi sebenarnya program dan tujuannya  untuk memajukan dan membangun bangsa serta memakmurkan dan  mensejahterakan rakyat.

Kata Ali, Prabowo adalah ketua umum partai yang tidak bisa didikte oleh siapa pun dan posisi itu menguntungkan Prabowo dalam bekerja. Artinya, tidak ada intervensi dari pihak manapun dan membuat Prabowo benar-benar fokus bekerja untuk membangun bangsa dan kepentingan rakyat.

“Prabowo adalah petugas rakyat yang independen dalam memprioritaskan kepentingan rakyat, bukan kepentingan partai politik,” imbuhnya menekankan.

Berikutnya, Prabowo paham bahwa persatuan bangsa adalah pilar menuju Indonesia maju dan makmur ke depan. Perbedaan bisa dilakukan dengan sikap egalitarian, semangat rekonsiliasi dan saling menghormati sebagaimana ditunjukkan oleh Prabowo yang aktif bersilaturahmi kepada Megawati dan beberapa ketum parpol pasca Pilpres 2024.

Kita berikan kepercayaan penuh hak prerogative kepada presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyusun kabinetnya menjelang Pelantikan dan Pengukuhan pada hari Ahad, 20 Oktober 2024 atau bertepatan dengan 20 Rabiul Akhir 1446 H.

Pada 30 hari menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan kabinetnya besar harapan rakyat untuk bisa membawa keadilan, kemajuan dan kemakmuran rakyat.

 Juga bisa mengembalikan kewibawaan nasional sebagai bangsa besar yang berdaulat dan disegani di kencah internasional," pungkasnya. (wan)

Sumber: