Dasi Hijau Prabowo di Acara PKB, Imam Jazuli: Kenegarawanannya dan Masa Depan Indonesia

Dasi Hijau Prabowo di Acara PKB, Imam Jazuli: Kenegarawanannya dan Masa Depan Indonesia

HADIR DI ACARA. KH Imam Jazuli Lc MA (kanan) saat menghadiri Rakornas Legislatif PKB di Jakarta. Berada dibarisan pertama bersama, Ketum PKB dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Legislatif. Dihadiri oleh anggota DPRD se Indonesia di Jakarta Kamis kemarin (10/10).

Di acara itu, presiden terpilih Prabowo Subianto hadir didampingi Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco. Yang menjadi sorotan, Prabowo mengenakan setelan kemeja dan celana krem, peci hitam lengkap dengan dasi berwana hijau. Khas warna PKB dan Nahdlatul Ulama (NU).

Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, sekaligus mantan Pengurus PBNU Periode 2010-2015, KH Imam Jazuli Lc MA yang saat itu hadir menceritakan, Prabowo pun diberikan waktu untuk menyampaikan pidato.

Dalam pidatonya, kata Kiai Imjaz--sapaan untuk KH Imam Jazuli, Menteri Pertahanan (Menhan) itu menegaskan komitmennya untuk menyatukan seluruh kekuatan bangsa guna mengelola dan menjaga kekayaan Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.

Keprihatinan Prabowo terhadap masih banyaknya rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa sarapan. Termasuk santri di pesantren. Program makan siang gratis, bukan sekadar mencari popularitas, melainkan strategi untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

“Orang yang lapar dan kurang gizi sulit bersaing, baik di perguruan tinggi maupun dunia kerja. Bahkan, mereka tidak akan mampu bersaing dengan pekerja asing di sektor kasar sekalipun,” kata KH Imam Jazuli menirukan statmen Prabowo.

Presiden terpilih pun kata Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir itu menekankan pentingnya pengelolaan kekayaan negara yang tepat agar tidak dirampas oleh segelintir pihak. "Indonesia adalah negara kaya. Namun, banyak rakyat yang masih miskin karena mismanajemen. Kita butuh kontrol dan manajemen yang baik," tegasnya.

Meski PKB mendukung calon lain pada Pilpres 2024, tetapi Prabowo meyakini PKB akan tetap mendukung pemerintahannya di periode 2024-2029. "Perbedaan partai politik tidak menghalangi kita untuk bersatu. Hati kita tetap Merah Putih," katanya.

Prabowo juga berbicara tentang pentingnya persatuan di tengah perbedaan. Solidaritas, menurutnya, harus didasari oleh toleransi dan saling menghormati. "Toleransi di tengah perbedaan sangat penting. Hal ini memperkuat solidaritas kita sebagai bangsa," ujarnya, mengutip pemikiran Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Di akhir pidatonya, Prabowo mengingatkan bahwa perpecahan di dalam negeri hanya akan membuka jalan bagi kekuatan asing untuk menyusup. Ia berharap partai-partai politik, baik yang berhaluan nasionalis maupun religius, dapat bersatu untuk menjaga persatuan Indonesia.

“Kita tidak boleh mengikuti pola pikir elite dunia yang hobi berperang. Persatuan Indonesia adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi,” tutupnya.

Kiai yang kerap memakai Kaos Oblong itu pun meyakini bahwa kepemimpinan Prabowo akan mampu menyatukan seluruh elemen bangsa dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

“Solidaritas dan toleransi yang ditekankan Prabowo adalah kunci untuk membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya,” tukasnya. (zen)

Sumber: