Program Asuransi Ditinggalkan Petani

Program Asuransi Ditinggalkan Petani

Ribuan hektare sawah milik petani tidak lagi diasuransikan. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Ratusan petani di Kabupaten Cirebon mundur dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Program tersebut diinisiasi oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) bekerja sama Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Programnya baru berjalan dua tahun, namun terjadi penurunan signifikan dalam partisipasi petani. Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, mencatat luas lahan padi yang terdaftar dalam AUTP pada tahun 2023 mencapai 11.500 hektar. Namun, hingga akhir 2024, hanya tersisa 1.500 hektar lahan yang terdaftar.

“Penurunan ini bukan karena ada pengurangan atau pembatasan kuota subsidi dari pemerintah, tetapi karena para petani sendiri yang tidak lagi mendaftarkan lahannya dalam program AUTP,” ujar Kepala Bidang Pertanian Kabupaten Cirebon, Hj Samsina, Jumat (8/11).

Dalam program AUTP, premi asuransi ditetapkan sebesar Rp 180 ribu per hektar, dengan subsidi Rp 144 ribu per hektar yang diberikan oleh Kementan. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun turut membantu dengan menanggung sisa premi sebesar Rp 36 ribu, sehingga petani sebetulnya tidak dikenakan biaya untuk ikut program ini.

“Dengan skema ini, petani sebenarnya bisa mengikuti AUTP secara gratis, karena sisa premi sebesar Rp 36 ribu sudah ditanggung pemerintah daerah,” jelas Nina, sapaan akrab Hj Samsina.

Nina menambahkan, program ini memberikan perlindungan bagi petani yang mengalami gagal panen akibat banjir atau puso, dengan klaim asuransi hingga Rp 6 juta per hektar. Namun, meskipun adanya manfaat ini, Nina mengaku belum mengetahui alasan pasti mengapa banyak petani yang memilih tidak mendaftarkan diri.

“Kami belum memahami secara pasti apa penyebab penurunan partisipasi petani dalam program AUTP ini,” ujarnya.

Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon masih akan mencari tahu alasan di balik sikap para petani ini, mengingat program AUTP memberikan perlindungan penting bagi mereka dalam menghadapi risiko gagal panen. (zen)

Sumber: