Cuaca Tak Menentu, Nelayan Pesisir Cirebon Enggan Melaut ke Tengah Laut

Cuaca Tak Menentu, Nelayan Pesisir Cirebon Enggan Melaut ke Tengah Laut

MELAUT. Nelayan Pesisir Selatan baru pulang melaut di sekitar Muara Sungai Sukalila. Mereka enggan ke tengah karena cuaca yang tidak menentu.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Nelayan di pesisir selatan Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, menghadapi tantangan berat akibat kondisi cuaca yang tidak menentu. Angin kencang dan hujan deras yang sering terjadi belakangan ini, membuat mereka enggan melaut hingga ke tengah laut atau ke daerah Gebang, Kabupaten Cirebon.

Sebagai gantinya, mereka memilih mencari ikan di sekitar muara Sungai Sukalila yang dianggap lebih aman. Carmanik, seorang nelayan setempat, mengungkapkan bahwa cuaca yang sulit diprediksi menjadi alasan utama mereka membatasi area penangkapan ikan.

“Karena akhir-akhir ini cuaca tak menentu seperti tiba-tiba hujan terus anginnya kadang besar. jadi kita nelayan udah jarang pergi ke tengah, apalagi ke daerah Gebang yang biasanya dapet banyak hewan laut. Kayak rajungan itu biasanya nelayan mesti ke tengah bukan pinggir muara sungai,” tuturnya.

Kondisi ini tidak hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga mempengaruhi hasil tangkapan. Dengan area penangkapan yang terbatas di sekitar muara, jumlah ikan yang diperoleh menurun drastis.

“Modal melaut sering tidak sebanding dengan pendapatan, sehingga kami merugi,” tambahnya. “Ya sekarang modal buat jaring aja itu sekitar 200-300 ribu. Sementara kalau balik melaut, meski di pinggir muara itu cuma bisa dapet paling banyak 200 ribu,” ucapnya.

Kondisi ini memaksa banyak nelayan untuk mencari pekerjaan alternatif saat tidak melaut. Selain itu, Dina yang merupakan pembeli rajungan langganan di Pesisir Selatan mengakui, dirinya mesti ke daerah Gebang atau Bondet Kabupaten Cirebon untuk mencari keperluannya.

“Sekarang nelayan sini sudah jarang menghasilkan rajungan. Sebelum saya ke sini ya saya hubungi nelayan yang biasa saya beli rajungan. Ada tidak pak rajungannya? Kalau ada ya saya ke bapaknya, tapi kalau nggak ada ya saya cari ke daerah lain. Seperti Gebang atau Bondet. Untuk harga sendiri sama seperti di sini, hanya jaraknya saja yang terlalu jauh. Sehingga memakan biaya lebih untuk bensin kendaraan,” ucapnya.

Sumber: