Pendaftaran Sampai Setengah Juta untuk Ikut Karate Bupati Cup se-Jabar

Pendaftaran Sampai Setengah Juta untuk Ikut Karate Bupati Cup se-Jabar

Kejuaraan Karate Bupati Cup I Se-Jawa Barat yang bakal digelar Pengcab FORKI Kabupaten Cirebon menuai sorotan. FOTO : DOC/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON — Kejuaraan Karate Bupati Cup I se-Jawa Barat yang bakal digelar Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Cirebon jadi sorotan. Pesertanya harus menyiapkan biaya hingga setengah juta untuk bisa mengikutinya.

Kejuaraan yang dijadwalkan bakal digelar 26-27 April 2025 itu, digadang-gadang sebagai ajang pembinaan atlet muda. Imagenya malah sebaliknya, menjadi ajang mengumpulkan cuan bagi penyelenggara.

Sejumlah orang tua atlet pun memprotesnya. Menilai kejuaraan ini minim kepekaan sosial dan transparansi, terutama soal biaya pendaftaran. Salah satunya disampaikan Faizal, Senin (14/4).

Ia mengaku keberatan atas tingginya biaya yang dibebankan kepada peserta. Dalam kejuaraan ini, peserta diwajibkan membayar Rp350 ribu untuk biaya pendaftaran, ditambah iuran kontingen sebesar Rp150 ribu. Total hampir setengah juta rupiah untuk satu atlet.

"Untuk anak-anak yang masih pemula, ini cukup memberatkan. Apalagi kejuaraan ini pakai nama Bupati Cup. Harusnya bisa lebih terjangkau, bahkan difasilitasi. Masa pembinaan atlet malah dibebani biaya sebesar itu?" keluh Faizal.

BACA JUGA:Tangani Masalah BPJS, DPRD Segera Bentuk Pansus

Ia juga mempertanyakan komitmen FORKI dalam mencetak atlet berprestasi dari daerah. Menurutnya, jika kejuaraan semacam ini terus didesain dengan pembiayaan tinggi, maka hanya anak-anak dari keluarga mampu yang bisa ikut, dan potensi atlet muda dari kalangan bawah bisa tersisih.

Di sisi lain, Sekretaris FORKI Kabupaten Cirebon, Aandrian, menyatakan bahwa biaya pendaftaran dalam event ini sudah sesuai standar dan bahkan lebih murah dibanding kejuaraan serupa di daerah lain. Ia juga menegaskan bahwa biaya kontingen tidak dibebankan kepada individu, melainkan kepada lembaga atau perguruan.

“Kalau dibandingkan dengan event yang level-nya sama, justru lebih murah. Ini tingkat provinsi, bukan lokal. Jadi wajar kalau biayanya lebih tinggi,” jelasnya.

Terkait fasilitas bagi peserta, Aandrian mengatakan bahwa sesuai regulasi FORKI, hadiah yang diberikan berupa medali dan sertifikat. Uang pembinaan biasanya hanya diberikan di ajang multi-event seperti Popda atau O2SN yang dikelola langsung oleh pemerintah.

FORKI sendiri menargetkan jumlah peserta dalam Kejuaraan Bupati Cup ini bisa mencapai lebih dari 600 atlet dari berbagai daerah di Jawa Barat. Jumlah ini disebut realistis, mengingat pada ajang KONI Cup sebelumnya, peserta hampir mencapai angka yang sama.

Sejumlah orang tua berharap kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga ruang pembinaan dan regenerasi atlet yang berpihak pada semua kalangan. (zen)

Sumber: