Ngamuk Dituding Tak Ngerti Mekanisme Penganggaran, Ono: Saya Ini Wakil Ketua Banggar DPRD Jabar!

PERSETERUAN. Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono (kiri) disebut tidak memahami mekanisme penganggaran oleh Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Santoso (kanan). FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono ngamuk. Dia dituding tidak memahami mekanisme penganggaran. Itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga PUTR Kabupaten Cirebon, Iwan Santoso.
Persoalan ini mencuat bermula dari permasalahan ruas jalan Gebang-Pabuaran yang rusak belum ada perbaikan. Dulu, Ono sempat menyampaikan ke publik, Jalan Gebang-Pabuaran akan Juli 2025. Itu disampaikan Ono, April lalu.
Yang disampaikan Ono, sesuai informasi yang ia terima dari Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg. Namun hingga memasuki minggu kedua bulan Juli, tak ada tanda-tanda pekerjaan perbaikan jalan Gebang-Pabuaran dimulai.
Akibatnya, Ono menjadi sasaran. Dia dirujak habis-habisan oleh netizen. Di media sosial, banyak yang menyindirnya seolah-olah memberikan janji kosong. Bahkan, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Santoso, menuding Ono tidak memahami mekanisme penganggaran.
Tudingan ini membuat situasi makin panas. Ono pun bereaksi keras dan menyerang balik. Ia menegaskan bahwa informasi mengenai perbaikan jalan pada bulan Juli bukan datang dari dirinya sendiri, melainkan dari Bupati Cirebon.
"Berarti Bupati Cirebon yang tidak paham penganggaran. Saya ini Wakil Ketua Banggar DPRD Jawa Barat," tegas Ono kemarin.
Menurut Ono, jika Bupati bisa menyampaikan bahwa proyek dimulai Juli, maka informasi itu seharusnya berasal dari dinas teknis, dalam hal ini DPUTR. Ia menilai, justru Kabid Bina Marga yang tidak cermat memberikan data, sehingga menyesatkan kepala daerah dan publik.
"Harusnya dia bisa lebih terbuka dalam memberikan informasi ke Bupati Cirebon sehingga statemen bupatinya tidak salah," ujar Ono.
Ono menambahkan, jika informasi dari dinas teknis tidak keliru sejak awal, masyarakat tidak akan merasa dibohongi dan tidak akan mencibir para pejabat. Ia bahkan menyebut bahwa bila dirinya berada di posisi Bupati Imron, Kepala Bidang Bina Marga sudah diberhentikan dari jabatannya.
"Kalau saya yang jadi Pak Imron, saya sudah pecat," tandas Ono.
Pernyataan keras ini muncul setelah sebelumnya, Senin (7/7/2025), Kabid Bina Marga, Iwan Santoso menyebut bahwa kegaduhan terjadi karena pernyataan Ono yang dinilai tidak memahami proses penganggaran.
“Iya, Jangan tanya Pak Ono, Pak Ono bukan orang anggaran, jadi nggak ngerti prosesnya. Kita sudah menganggarkan Rp10 miliar, tapi kita ngikutin proses sesuai aturan keuangan. Kita harus masukin dulu anggarannya di perubahan, disahkan dulu bahannya, baru bisa dilaksanakan," tuturnya. (zen)
Sumber: