Disoal Obor Cirtim, Kuwu Sebut Hasil Scrap PLTU Bantu Pembangunan Desa

KESEPAKATAN. Kuwu Desa Kanci, Sunaryo, mengatakan, dalam pertemuan tersebut, telah disepakati terkait beberapa hal yang berkaitan dengan rencana lelang limbah material itu.--
Hal serupa juga disampaikan oleh Subandi, Kuwu Desa Kanci Kulon. Dirinya membantah bahwa penggunaan dana scrap dilakukan secara serampangan. Karena menurut Subandi, ada aturan yang harus diikuti sebelum menggunakan dana tersebut.
Subandi juga menyebutkan, dana hasil lelang scrap Cirebon Power, manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat banyak di Desa Kanci Kulon.
“Dananya kita gunakan untuk kegiatan pembangunan, sosial dan lainnya,” ujar Subandi.
Ia juga membenarkan jika uang dari limbah scrap masuk melalui rekening desa. Pihaknya juga melakukan musyawarah desa, sebelum menggunakan dana dari hasil scrap.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihaknya juga membuat laporan khusus terkait penggunaan dana, yang didapatkan dari lelang scrap.
“Laporan penggunaannya ada semua. Dana scrap ini sangat membantu sekali untuk Desa Kanci Kulon,” kata Subandi.
Sedangkan terkait rencana adanya lelang limbah yang akan dilakukan oleh pihak Hyundai, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak dan menandatangani kesepakatan.
Ia memastikan, bahwa mekanisme penggunaan dana dari lelang scrap ini, akan digunakan secara transparan, sesuai dengan kesepakatan bersama.
“Untuk lelang dari Hyundai, kita sudah lakukan kesepakatan dan kami juga diminta untuk menjaga kondusivitas,” kata Subandi.
Sementara itu, Humas PLTU Cirebon Power, Yuda Panjaitan menjelaskan, bahwa yang disebut limbah itu sebenarnya scrap/material bekas sisa pekerjaan overhaul yang bernilai ekonomi.
Scrap ini kata Yuda, sepenuhnya milik Cirebon Power, namun manajemen Cirebon Power memberi kesempatan agar dapat dimanfaatkan untuk mendukung program desa sekitar.
“Kami sama sekali tidak mengambil keuntungan dari hasil scrap, dan selama ini kami telah memastikan bahwa realisasi penjualan scrap sepenuhnya untuk kesejahteraan masyarakat sekitar pembangkit,” kata Yuda. (red)
Sumber: