Desak Pemerintah Amankan Harga Daging

Desak Pemerintah Amankan Harga Daging

RAKYATCIREBON.ID – Pemerintah Republik Indonesia didesak bisa menyeimbangkan harga daging saat ini. Pasalnya, harganya terlampau tinggi. Di Kabupaten Cirebon saja, ada dikisaran Rp140 Ribu per kilogramnya.

Usut punya usut, ternyata naiknya harga daging tersebut, lantaran pasokan sapi pedaging minim. Baik sapi lokal maupun impor. Tentu hal itu mengkhawatirkan. Padahal, sebentar lagi memasuki bulan ramadhan. Biasanya, permintaan terhadap daging meningkat.

“Pemerintah pusat, kami minta segera mengatasi kenaikan harga daging. Karena daging ini tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat kalangan ekonomi menengah keatas saja. Tapi juga masyarakat umum,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Drs H Muhammad Ridwan MPd I, Jumat (18/3).

Terlebih ketika sudah mendekati lebaran, dipastikan permintaan terhadap daging mengalami peningkatan drastis. Ia pun mengkhawatirkan ketika tidak ditangani segera, harganya akan terus naik.

“Saat ramadan dan idul fitri, daging ini menjadi  konsumsi masyarakat secara umum. Kami khawatir harganya akan terus naik. Perlu ditangani segera. Pemerintah pusat lah paling berwenang,\" katanya.

Karena, domainnya bukan lah ada di tingkat pemerintah  kabupaten. \"Karena pemerintah pusat berwenang untuk memfasilitasi pengadaannya. Baik dari impor maupun sapi lokal,” tuturnya.

Sebenarnya, untuk melakukan pengadaan bukan lah hal sulit. Asal dilakukan secara serius. Mengingat kebutuhan daging skala nasional masih tinggi. Potensinya terbuka lebar ketika konsen dalam pengembangan sapi pedaging untuk kebutuhan domestik.

“Saya kira untuk ternak sapi bukan hal sulit, tinggal support dari pemerintah untuk pendampingannya. Secara bisnis tidak mengecewakan. Kebutuhan daging kita masih tinggi. Kalau bisa dikembangkan sendiri kan lebih maksimal. Kita bisa swasembada daging,\" ujarnya.

Politisi PKS ini mengingatkan konsumsi daging sebenarnya tak hanya pada saat ramadan saja. Hanya saja kebiasaanya, saat ramadhan kebutuhan daging melimpah. Tapi sebenarnya tidak hanya saat ramadhan saja. Hari-hari biasa pun sama, karena sudah menjadi kebutuhan.

Terlebih di Cirebon, dimana terdapat kuliner khas daerah yang bahan bakunya berasal dari daging sapi. Tentu, pedagang kaki lima dan restoran sangat membutuhkan pasokan itu. Pemerintah harus bisa memperhatikannya. 

Sementara itu, Dosen bidang peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) H Bastoni menuturkan, bahwa kenaikan harga ini seharusnya diakali dengan mencari sapi impor dari negara lainnya seperti Brazil, selain Autralia.

\"Bisa saja diakali dari negara selain Australia, seperti Brazil dan beberapa lainnya. Sehingga kebutuhan sapi jelas dan daging sapi pun tersedia,\" tukasnya. (zen)

Sumber: