Retribusi Wisata Air Panas Mahal

Retribusi Wisata Air Panas Mahal

RAKYATCIREBON.ID – Pungutan retribusi wisata air panas di wilayah Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Palimanan dikeluhkan warga karena dinilai terlalu mahal. Memberatkan para pengunjung. Keluhan itupun sampai ke anggota dewan. Tepatnya, komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon.

\"Kita kesana itu karena menerima keluhan dari beberapa pengunjung terkait pungutan retribusi. Dinilai terlalu mahal,\" kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Mahmudi, Senin (14/3).

Politisi PKB itu pun mengaku, pada saat berkunjung mendapat respon positif. Ternyata CSR dari perusahaan semen itupun masuk ke koperasi dan dimanfaatkan untuk pengembangan wisata.

“Perusahaan sudah menggandeng desa atau pemdes setempat atau desa penyangga, bisa mengambil manfaat dari potensi tersebut. Termasuk retribusi PAD,” katanya.

Terkait keluhan pun pihaknya mengaku sudah menindaklanjuti dengan berkirim surat ke instansi terkait. Yakni dinas pariwisata Kabupaten Cirebon dan juga pihak desa. Agar keluhan warga bisa difikirkan. Sehingga kedepannya bisa berdampak positif bagi pengembangan pariwisata, menjadi referensi masyarakat di wilayah III Cirebon dan bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD).

Komisi IV pun kata Mahmudi, sangat mendukung pengembangan pariwisata. Makanya, potensi yang ada harus bisa dimaksimalkan.

\"Kita mendorong, agar eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan peduli lingkungan,\" kata Mahmudi.

Komisi IV tuturnya, sangat konsen dalam hal pengembangan pariwisata. Saat ini di DPRD pun sedang dibahas payung hukumnya. Diharapkan potensi yang ada, bisa dimaksimalkan.

“Air panas disana, menjadi salah satu yang kita usulkan agar masuk zona wisata nasional. Kemudian ada juga wisata Batulawang, Mangrove. Kita sudah laporkan ke Kementrian,” imbuhnya.

Menurutnya, potensinya cukup terbuka. Hanya butuh sentuhan managemen yang baik dan tidak memberatkan bagi pengunjung.

“Lokasinya aman. Dan sangat menjual. Potensinya besar. Kita juga menekankan, agar eksploitasi SDA juga menjaga kepedulian terhadap lingkungan,” katanya.

Ketika SDA nya bisa dijadikan sebagai wahana rekreasi, akan berdampak positif bagi lingkungan. Artinya kata dia, bukan hanya SDA saja yang dieksploitasi.

“Tapi juga ada potensi retribusi yang bisa dijadikan sebagai sumber PADes dan PAD bagi Kabupaten Cirebon lewat bagi hasil persentasenya,” pungkasnya. (zen)

Sumber: