Kasus Covid-19 Muncul Lagi

Kasus Covid-19 Muncul Lagi

RAKYATCIREBON.ID –Kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu kembali muncul di lingkungan sekolah. Pada Senin (7/2) tersiar kabar ada tiga siswa SMAN 1 Indramayu dinyatakan terpapar virus yang bermutasi ke varian Omicron.

Kepala Seksi Kurikulum pada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Pendi Susanto mengatakan, meski kewenangan jenjang SLTA ada di tingkat provinsi.

Namun, pihaknya tetap akan membahas sekaligus berkoordinasi dengan pihak yang berkaitan. Termasuk membahas lebih lanjut sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk siswa jenjang SMP dan SD.

“Untuk SMA memang kewenangannya ada di Disdik Provinsi Jabar, tapi tidak menutup kemungkinan dari kasus ini bisa meluas ke siswa di tingkat SMP bahkan SD. Jadi PJJ untuk siswa SMP dan SD itu akan kembali diberlakukan atau tidak, itu nanti kita koordinasikan,” jelasnya.

Menurutnya, evaluasi itu sebagai salah satu upaya dini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah berkaitan dengan adanya 3 kasus positif tersebut.

“Termasuk dari sisi penyebaran Covid-19 secara nasional terutama di Kabupaten Indramayu yang sudah mulai meningkat,” kata dia.

Adapun kegiatan belajar di jenjang SD dan SMP, pada PPKM Level 1 saat ini masih diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan kapasitas 100 persen.

Dalam hal ini, bupati sebagai kepala daerah sesuai surat edaran dari Kemendikbud bisa membuat kebijakan untuk menurunkan kapasitas PTMT menjadi 50 persen. Kebijakannya diterapkan dengan catatan jika terjadi kekhawatiran terhadap kesehatan pada siswa.

Terpisah, Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan menyampaikan, terhadap temuan tiga kasus positif tersebut pihaknya telah menyarankan untuk menghentikan sementara PTMT sampai hasil testing kontak erat keluar.

Menurutnya, kasus yang menimpa 3 siswa itu bermula ketika pihaknya melakukan testing acak di sekolah-sekolah. Saat testing dilakukan di SMAN 1 Indramayu ditemukan 1 siswa terkonfirmasi positif.

Kemudian dilakukan testing terhadap kontak erat yang hasilnya menemukan dua siswa lainnya terpapar. “Sejauh ini kami baru menemukan di satu sekolah,” sebutnya.

Dia mengatakan, untuk memastikannya, sampai saat ini Dinkes masih melakukan pendataan kontak erat untuk kemudian menjalani testing. Tidak hanya siswa dan guru, juga di lingkungan tempat tinggal siswa terkonfirmasi.

“Untuk meminimalisir kami anjurkan agar sekolah meliburkan sementara sampai hasil tracing dan testing keluar. Kalau hasilnya negatif, kita anggap aman untuk kebijakan selanjutnya,” tandas dia. (tar)

Sumber: