Sanwasi Mundur dari Partai Nasdem

Sanwasi Mundur dari Partai Nasdem

RAKYATCIREBON.ID -Lama tak lagi terdengar namanya, ‎Sanwasi kini seolah menghilang dan asyik dengan dunianya saat ini.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan‎ Majalengka, memang tercatat pernah masuk di bursa Pilkada Majalengka 2018.

Dalam struktur partai, nama Sanwasi masuk dalam kepengurusan ‎Partai NasDem. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai NasDem Kabupaten Majalengka.

Informasi terbaru, kini nama Sanwasi nyatanya telah menyatakan undur diri dari partai NasDem.

Sanwasi mengundurkan diri, berkas surat tertulis telah tertuang dalam sepucuk kertas yang ditandatanganinya,  pada pada 15 Desember 2021 dan ditujukan kepada Ketua DPW Partai NasDem, melalui Ketua DPD NasDem Kabupaten Majalengka.

“Dengan segala kerendahan hati bersama ini disampaikan dengan hormat ke hadapan kakak saya, saya menyatakan, terhitung mulai tanggal 15 Desember 2021 mengundurkan diri dengan pertimbangan demi efektifnya kerja kerja dan kerja, untuk mencapai tujuan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Partai,” tulis surat pernyataan yang ditandatangani Sanwasi.

Sanwasi pun membenarkan isi dari surat pengunduran diri tersebut. Alasannya, ia ingin fokus ke bidang lain. Bila berbicara tugas di Partai NasDem, Sanwasi memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap pergerakan Partai NasDem.

Dengan jabatan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu jabatan yang sangat vital, dan sangat menentukan hasil dari pemilu mendatang.

Sanwasi menyadari tugas itu terlalu berat. Dia menyatakan tidak mampu melaksanakan tugas tersebut, juga tidak akan bisa bekerja secara maksimal di dalam kepengurusan partai.

“Bagi saya tugas ini sangat berat. Oleh sebab itu, saya tidak akan bisa bekerja secara maksimal. Dari pada menjadi penghambat dalam pergerakan partai, lebih baik saya mengundurkan diri,” ungkapnya.

Sanwasi menambahkan, dalam melaksanakan tugas di Partai NasDem saat ini, memang memerlukan konsep dan pendekatan ilmiah yang bersifat radikal, dengan harapan terlahirnya sebuah manajemen strategi yang tepat.

“Ini semua diperlukan dukungan dari setiap perangkat organisasi terutama aspek SDM yang langsung menjadi subjek dan objek  dari struktur tersebut. Oleh karena itu daripada tidak berhasil secara maksimal, lebih baik hengkang dari jabatan tersebut,” ujarnya.(hsn)

Sumber: