Politisi Asal Jatiwangi Tawarkan Program KodiPest

Politisi Asal Jatiwangi Tawarkan Program KodiPest

RAKYATCIREBON.ID –Politisi PKB asal Majalengka KH Maman Imanulhaq kembali mempromosikan program Konten Digital Pesantren (KodiPest) dalam acara Indo-China Digital Information Exchange Conference, di Hotel Doubletree by Hilton Jakarta, kemarin.

Langkah tersebut diambil pria asal Jatiwangi itu, sebagai langkah konkret dalam mendukung perkembangan talenta digital Indonesia. Terutama kemampuan para siswa di Pondok Pesantren.

“KodiPest akan mengembangkan ekosistem pesantren yang berakar kuat pada nilai tradisi keislaman yang berjalan seiring dengan perkembangan iptek global. Selain itu tentunya program Kodipest akan mendukung pesantren-pesantren untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memberikan penguatan edukasi literasi teknologi, agar para santri terlibat aktif di era Society 5.0,” kata Maman kepada Rakyat Cirebon, Jumat (17/12) melalui sambungan telepon.

Dijelaskan anggota Komisi DPR RI yang membidangi Agama tersebut, transformasi digital di semua bidang merupakan sebuah keniscayaan. Termasuk pesantren harus terlibat aktif memfasilitasi perkembangan potensi dan kekuatan ekonomi pesantren seperti UMKM.

Diantaranya start up, halal centre, digital farming dan seterusnya agar bisa berkolaborasi dengan kekuatan ekonomi lain, baik di tingkat lokal, nasional dan global.

Kiai Maman yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan ini menambahkan, KodiPest merupakan program yang mencakup pembuatan ekosistem konten digital di pesantren, mulai dari pembinaan dan pelatihan produksi konten positif-berkualitas bagi para santri, inkubasi talenta, serta kurasi konten.

Sehingga, kata dia, hasil akhir dari konten-konten tersebut bisa didistribusikan melalui media Platform OTT layaknya Netflix namun khusus untuk lingkungan pesantren.

“KodiPest akan memfasilitasi dakwah kekinian dengan media digital tanpa mengesampingkan prinsip pesantren sebagai pembentukan moral bangsa dan mencetak pemuda berkarakter dari segi agama maupun ilmu pengetahuan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (pai)

Sumber: