Anggaran NPCI Kecil, Minta Disamakan dengan KONI

Anggaran NPCI Kecil, Minta Disamakan dengan KONI

RAKYATCIREBON.ID - Pengurus Kabupaten National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Majalengka mengkritisi perhatian pemerintah daerah setempat kepada atlet paralimpik.

Terutama soal sekretariat dan anggaran organisasi. Hal itu diungkapkan Ketua NPCI Majalengka, Hendri Indra Gumilar, ketika membandingkan jatah anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Majalengka yang jauh lebih besar dibandingkan anggaran yang diterima NPCI.

Sekadar diketahui KONI Majalengka memperoleh anggaran sebesar Rp1 miliar. Sedangkan, NPCI Majalengka hanya mendapat anggaran Rp50 juta per tahun, jauh dari angka yang diajukan yakni sebesar Rp350 juta.

\"Kalau dikatakan sirik sih tidak, cuma NPCI itu kan sudah setara dengan KONI. Kalau secara prestasi ayo kita duduk bareng, KONI prestasinya apa? Kita prestasinya apa?\" kata Hendri dengan nada kesal, Rabu (15/12).

\"Saya cuma butuh pengakuan aja dari Bupati. Tapi kalau bonus Alhamdulillah lah sudah disamakan, dari tahun 2018. Saya tidak menghilangkan jasanya. Cuma saya pengin gini KONI dengan NPCI itu setara,\" sambungnya.

Bahkan selama ini, lanjut dia, pihaknya baru mendapat anggaran dari pemerintah pada tahun 2020 kemarin.

\"Pokoknya baru dapet dua kali. Dapet anggaran itu terakhir kemarin 40 juta sekarang 50 juta. Kalau kita mengajukan ke Pemda itu Rp 350 juta,\" ujarnya.

Sementara itu, selain soal anggaran, pihaknya juga tengah mengajukan pembangunan sekretariat. Namun, pihaknya belum bisa bernapas lega. Sebab, sampai saat ini masih kesulitan untuk menemui Bupati Majalengka, Karna Sobahi.

\"Saya tuh lagi minta (Sekretariat, red), tapi susah banget buat ketemunya (menemui Bupati, red). Kalau merengek sih kita gak mau yah. Tapi atlet-atlet kita pada minta,\" ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak tiga atlet paralimpik yang membela kontingen Jawa Barat pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI tahun 2021 Papua berhasil meraih 1 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Adapun nama-nama atlet disabilitas yang mengikuti gelaran pekan paralimpik di tanah Papua itu adalah Eti Kanti (para renang), Falma (para renang) dan Ata Suharta (atletik).

Atlet disabilitas asal kota angin yang berhasil menyabet medali emas itu diraih oleh Eti Kanti dari cabang olahraga (cabor) para renang 50 meter gaya bebas. Tak hanya itu, Eti juga meraih medali perak 50 meter putri kelas S9.

Sedangkan, atlet yang berhasil menyumbang medali perunggu dari cabor para renang 50 meter gaya bebas kelas S14 didapat oleh Falma. Sementara, medali perak diraih Ata Suharta dari cabor lempar lembing kelas F42 (Atletik). (hsn)

Sumber: