Vaksinasi untuk Pelajar Terus Dikebut

Vaksinasi untuk Pelajar Terus Dikebut

RAKYATCIREBON.ID -Pemberian vaksinasi Covid-19 untuk para pelajar khususnya siswa SD dan SLTA atau yang berusia 12 hingga 17 tahun terus dipercepat.

Langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam menekan penyebaran coronavirus di Majalengka.

Diharapkan dengan kegiatan vaksinasi yang merata di semua kalangan, baik dari mulai Lansia, masyarakat umum, petugas kesehatan dan pelajar.

Maka akan tercipta Herd immunity atau kekebalan kelompok, yang dengan sendirinya diharapkan mampu menangkal serangan Covid-19.

Kepala Puskesmas Ligung, Eli Yuliawati mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya terus dikebut, termasuk kepada para pelajar. Mengingat Pembelajaran Tatap Muka terbatas (PTMT) di sejumlah sekolah, baik tingkat SD, SMP dan SMA sudah mulai diterapkan.

Menurutnya, dengan pemberian vaksinasi Sinovac diharapkan akan memberikan kekebalan kelompok atau herd immunity di lingkungan sekolah.

Sekaligus untuk memutus mata rantai Covid–19. Namun demikian untuk menjamin para pelajar tetap sehat, selain pemberian vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Sebelumnya kami lakukan sosialisasi dan pendekatan kepada para orang tua siswa, termasuk pihak sekolah, bekerjasama dengan pihak pemerintahan desa. Alhamdulilah dalam pelaksanaanya para siswa cukup antusias mengikuti kegiatan vaksin Covid-19,” kata Eli kepada Rakyat Cirebon, Kamis (16/12).

Namun dia mengaku, memang di lapangan masih ada beberapa orang tua yang merasa berkeberatan anaknya di vaksin, hal itu lebih dikarenakan kurangnya informasi, dan sosialisasi saja, dan hal itu akhirnya bisa dijelaskan setelah adanya pendekatan ekstra dari pihaknya.

Kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi kalangan pelajar juga tampak semarak, seperti yang terlihat di Desa Kedung Kencana Kecamatan Ligung, Kamis (16/12).

Nampak puluhan siswa SDN Kedung Kencana antre mengikuti vaksin. Tidak sedikit pula yang datang dengan didampingi para orang tuanya.

Salah satu siswa kelas V, Nia terpaksa harus didampingi orang tuanya, Neni. Nia mengaku masih takut dengan jarum suntik. Namun setelah dibujuk baik oleh guru maupun orang tuanya, akhirnya dia mau divaksin.

\"Kami bersyukur dengan kegiatan ini, dengan adanya vaksinasi bagi para pelajar ini, saya berharap anak anak bisa aman dan bisa kembali bersekolah seperti biasanya,”tuturnya.

Lebih lanjut sambung dia, para orang tua siswa maupun para pelajar sebenarnya sudah bosan dengan kegiatan belajar dalam jaringan (Daring) dan merindukan pembelajaran secara normal.

Sumber: