Longsor Meluas, Pengguna Jalan Majalengka-Talaga Ekstra Waspada

Longsor Meluas, Pengguna Jalan Majalengka-Talaga Ekstra Waspada

RAKYATCIREBON.ID - Badan jalan di ruas jalan Majalengka-Talaga, tepatnya di Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran, Km 72.500, terus tergerus longsor sepanjang kurang lebih 11 meter.

Pengguna jalan dari arah Talaga harus ekstra hati-hati karena bagian pinggir yang longsor tersebut cukup curam dengan kedalaman mencapai puluhan meter yang di bagian bawahnya terdapat sungai.

Menurut  Camat Banjaran, Dedi Supriadi longsornya badan jalan di wilayah tersebut sering kali terjadi. Hanya kini sudah beberapa tahun, baru terjadi lagi pada Rabu 8 Desember 2021.

Namun kondisi longsor semakin parah setelah hujan deras yang terjadi pada esok harinya Kamis 9 Desember 2021 yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Banjaran, Maja dan Bantarujeg.

Bahu jalan dan sebagian badan jalan terbawa longsor sepanjang kurang lebih 11 meteran dengan kondisi jalan menikung. Kendaraan yang melaju dari arah Talaga harus ekstra hati-hati karena bagian kiri terdapat jurang akibat longsor tersebut.

“Rabu sore hingga Kamis pagi hujan terus-menerus, longsor di mana-mana. Ada sejumlah titik jalan di Kecamatan Banjaran yang terkena longsor,” ungkap Camat Banjaran Dedi Supriadi, Senin (13/12).

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, didampingi Bidang Teknik dan Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan (Harbang), saat melakukan monitoring dan memberikan arahan penanganan longsor badan jalan di ruas jalan Talaga-Majalengka, Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran.

Menurut Bambang, kerusakan yang terjadi hampir 1/3 badan jalan akibat longsor karena tergerus banjir. Penanganan darurat langsung dilakukan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) UPTD VI dibantu masyarakat setempat dengan memasang garis pengaman dan drum serta rambu lalu lintas lainnya agar pengguna jalan lebih hati-hati dan terhindar dari kecelakaan.

Dari hasil pantauannya di lapangan, menurut Bambang, sementara ini belum ada perbaikan yang dilakukan secara permanen.

Namun dia menyebutkan ke depan akan segera dilakukan penanganan dengan material geotextile yang akan sangat membantu dalam perkuatan tanah dengan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan metode perkuatan tanah lainnya.

Sistem penanganan tersebut memiliki daya tahan yang baik sehingga tanah tidak mudah ambles.

“Penanganan longsor dengan Metode Geotekstil efektif untuk penanganan sementara mencegah longsor susulan, lebih cepat dan murah, sebuah teknologi perkuatan tanah menggunakan timbunan tanah yang dilapis geotextile/geogrid,“ ungkap Bambang.

KADIPATEN-INDRAMAYU

Bambang juga menjelaskan soal paket peningkatan ruas jalan Kadipaten (Pasar Balong)- Bts Majalengka-Indramayu dengan panjang 5.929 km yang juga tengah dilakukan perbaikan drainase dan trotoar untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Untuk itu, trotoar dibuat lebih tinggi dari jalan.

Sumber: