Pengembangan Wisata Tak Maksimal

Pengembangan Wisata Tak Maksimal

RAKYATCIREBON.ID - Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi MSi, menilai potensi pariwisata di Kabupaten Cirebon melimpah dan laik untuk jual. Baik untuk kelas tingkat Jawa Barat (Jabar), maupun nasional. Hanya saja, potensi itu belum dimaksimalkan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) belum terlihat keseriusan mengelolanya. Terbukti, Rencana Induk Pariwisata Daerah (Ripda) Kabupaten Cirebon masih minim terobosan. Hanya beberapa saja, kawasan yang didorong untuk ke kelas Jabar maupun nasional.

Sebut saja, seperti Makam Kramat Gunungjati serta Trusmi. Keduanya, laik untuk dipublis dan dijual. Tetapi harus dikelola dengan baik. Misalnya saja, dari segi kemudahan aksesnya.

\"Seperti Trusmi dan Makam Gunungjati. Harus ada akses jalan yang tembus untuk kedua wisata ini,\" kata Luthfi, Senin (13/12).

Selain kedua spot tadi, keberadaan Setu Patok pun harusnya bisa dieksploitasi. Lokasinya berada di wilayah Kabupaten Cirebon. Mestinya, kawasan Setu Patok menjadi destinasi wisata unggulan. Setu patok itu memiliki daya tarik yang kuat. Sayang, ketika dibiarkan begitu saja, tanpa pengelolaan.

\"Ini yang saya kira belum terbaca. Bahwa Setu Patok itu memiliki potensi yang luar biasa. Hanya saja tidak ditopang dengan akses jalan yang memadai. Akhirnya stagnan. Begitu-begitu saja,\" katanya.

Kedepan, sudah saatnya Pemkab merubah pola. Memperhatikan potensi wisata yang ada. Serius, tidak sekedar menyelesaikan tugas formalitas semata. Pihaknya pun akan mendorong, agar Pemkab bisa memenuhi kebutuhan akses ke daerah kawasan wisata.

\"Kami mendorong agar ke depan harus ada jalan poros dan jalan lingkar di sekitar wisata tersebut. Kalau kita serius itu bisa menjadi destinasi unggulan di Jabar,\" katanya.

Kemudian destinasi pegunungan juga dimiliki oleh Kabupaten Cirebon. Seperti di wilayah Kecamatan Pasaleman dan Greged. \"Semua ini perlu desain yang komprehensif dan paripurna sehingga Pemkab bisa menyusun tahapan yang konkrit. Dan harapan kami pariwisata bisa mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Cirebon,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: