Libur Nataru, Bupati Waswas Terjadi Kerumunan, Warga Diminta Taati Prokes

Libur Nataru,  Bupati Waswas Terjadi Kerumunan, Warga Diminta Taati Prokes

RAKYATCIREBON.ID - Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd kembali mengingatkan meski pemerintah sudah mencabut status level 3 PPKM. Namun, bukan berarti masyarakat mengabaikan penerapan protokol kesehatan (prokes).

Orang nomor satu di Majalengka itu menegaskan, menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) masyarakat harus lebih waspada dan meningkatkan penerapan protokol kesehatan.

Karena yang paling dikhawatirkan pada libur Nataru tersebut, adalah adanya kerumunan, bukan kegiatan Natarunya.

“Kembali saya ingatkan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan meningkatkan protokol kesehatan, pencabutan status PPKM level 3 bukan berarti kita sudah aman, melainkan kita tetap harus waspada,” kata Karna kepada Rakyat Cirebon, Minggu (12/12).

Menurutnya, dampak dari pandemi Covid-19 memang telah menghancurkan semua sendi kehidupan, termasuk sektor ekonomi.

Namun pihaknya patut bersyukur, sebab dari 30 Kabupaten se Indonesia atau 5 Kabupaten di Jawa Barat.

Majalengka tidak masuk dalam kategori Kabupaten penanggulangan kemiskinan ekstrim, sesuai dengan surat edaran Menteri Keuangan nomor 162/PKM.07/2021 tentang transfer daerah dan dana desa tahun 2021 dalam rangka mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya.

Secara umum dari 5 Kabupaten di Jabar yang masuk dalam kabupaten penanganan kemiskinan ekstrim, diantaranya adalah. Cianjur, Bandung, Kuningan, Indramayu dan Karawang.

“Alhamdulilah Kabupaten Majalengka tidak masuk dalam daftar lima kabupaten penanggulangan kemiskinan ekstrim dampak pandemi Covid-19,” ucapnya.

Hal tersebut, kata dia, disebabkan karena masih tumbuhnya ekonomi kecil di masyarakat, yang bisa bertahan di tengah pandemi covid.

Serta tingginya daya dukung masyarakat bersama pemerintah daerah, dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. Dengan sejumlah program unggulan.

Diantaranya dengan program pemberian makanan sehat kepada para lansia atau Rantang Kanyaah, pemberian bantuan sembako kepada warga miskin dan warga yang tengah menjalani Isoman, serta bantuan pihak swasta dan masyarakat lainnya yang semakin menguatkan Majalengka dalam menghadapi badai Pandemi Covid-19.

“Dengan semangat kebersamaan antara pemerintah daerah dan semua elemen masyarakat, tentunya sangat membantu sekali dalam pemulihan ekonomi paska pandemi Covid-19 ini,”tandasnya.

Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Majalengka, Hendra meminta agar semua desa dalam APBDdes tetap mengalokasikan dana penanggulangan dampak Covid-19, yang besarnya sesuai dengan aturan yang ada.

Sumber: