Partai Gelora Yakin Lolos Parliamentary Threshold
RAKYATCIREBON.ID - Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhamad Anis Matta melakukan konsolidasi internal di Cirebon. Kehadiran politisi eks PKS itu, menyuntikan semangat bagi kader di internal partai.
Partai Gelora sendiri, baru menginjak usia dua tahun, sejak awal didirikan 2019 lalu. Tapi rupanya, kehadiran Partai Gelora membawa semangat perubahan. Pijakannya tegas. Meskipun terbilang sebagai parpol pendatang baru, tapi sudah memberikan ancaman. Ingin meruntuhkan tembok kaum elitis.
Tak aneh memang. Karena isinya, bukan orang baru terjun ke dunia politik. Anis Matta sendiri, merupakan salah satu pentolan PKS. Pun juga dengan orang-orang di barisannya. Sebut saja misalnya, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq. Rata-rata eks PKS.
\"Kita berbeda dengan partai sebelumnya (PKS, red). Partai Gelora lebih Indonesia dibandingkan partai sebelumnya,\" kata Anis, saat melakukan tour Jawa Barat di Batik Trusmi Kabupaten Cirebon, Senin (29/11).
Karena partai sebelumnya, kata Anis, lebih banyak terjebak dalam praktik politik aliran. Membuat tembok-tembok kuat. Dampaknya pun signifikan menyebabkan polarisasi masyarakat. Sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan pun tidak efektif. Maka Partai Gelora akan mewakili seluruh aspek populasi masyarakat tanpa membentuk sekat-sekat.
\"Kami hanya menginginkan cita-cita nasional baru. Tidak ada partai yang bisa membawa cita-cita baru partai karena harus ada tahapan yang jelas dalam membangun Indonesia. Kami akan merobohkan tembok itu. Dan membangun jembatan dengan berkolaborasi,\" ungkap Anis.
Saat ini, meski baru dua tahun, Partai Gelora sudah ada di seluruh Indonesia. Kepengurusan Partai Gelora sudah ada di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Atas pendirian kepengurusan itu, survei Partai Gelora telah membawa pada semangat pembangunan.
\"Setelah berhasil membentuk kepengurusan di seluruh provinsi, kami (Partai Gelora) yakin akan lolos di keterwakilan parliamentary threshold. Karena kami menargetkan keterwakilan dari partai kami sebesar 4 persen di kursi DPR RI,\" katanya.
Kunci untuk melakukan pembangunan yang lebih masif bukan berarti harus mengembalikan GBHN (Garis Besar Haluan Negara). Namun perlu ada tujuan nasional baru. Sehingga, harus mengonsolidasikan kekuatan dunia. Mengingat ukuran populasi dan wilayah Indonesia yang besar, maka akan menggunakan konsep kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat.
\"Melalui konsep sosiologi politik yang terbuka, maka kami (Partai Gelora) yakin bisa menggelorakan semangat baru untuk arah Indonesia yang lebih baik. Saat ini pun, kita berkolaborasi dengan melakukan pemberdayaan ekonomi. Kita menggandeng para pelaku UMKM,\" lanjutnya. (zen)
Sumber: