APBD 2022 Akhirnya Ditetapkan

APBD 2022 Akhirnya Ditetapkan

RAKYATCIREBON.ID - Anggaran penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Cirebon pada tahun 2022 mendatang sebesar Rp3,44 triliun.  Dari jumlah tersebut pendanaan bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp710 miliar dan selebihnya masih mengandalkan Dana Transfer sebesar Rp2,6 triliun.

Rupanya, besaran RAPBD 2022 tersebut, ternyata lebih kecil dari tahun 2021. Dimana angkanya mencapai Rp3,6 trilyun. Selisihnya sampai 2 miliar.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE menjelaskan memang ada penurunan untuk di tahun mendatang. Tapi nilainya tidak terlalu signifikan. Salah satu faktornya karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

\"Sehingga kebijakan pusat maupun daerah didasari atas berbagai faktor, \" ungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana usai Rapat Paripurna Persetujuan DPRD Terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Cirebon Tahun 2022 di gedung dewan, Kamis (18/11).

Rudiana menyebutkan, dengan anggaran yang ada, tentunya harus bisa dimaksimalkan. Baik dari sisi target kinerja dengan sasaran yang tepat. Sehingga segala bentuk program yang sudah direncanakan harus bisa dilakukan. Agar apa yang menjadi capaian bisa direalisasikan.

\"Kegiatan yang disampaikan tiap OPD ini yang awalnya diajukan untuk dirancang bersama. Kami di DPRD intinya menyepakati apa yang menjadi harapan dan tentu sambil berjalan nanti butuh pengawasan dan pengawalan bersama dalam pelaksanaannya,\" ungkapnya.

Sementara, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, mengapresiasi atas kesepakatan dan persetujuan RAPBD 2022 yang telah disusun bersama dan disahkan menjadi Perda. Ia menegaskan, setiap SKPD tentunya harus sesegera mungkin kembali mempersiapkan dokumen rancangan.

\"Kami intruksikan ke SKPD untuk bisa menyiapkan dokumen-dokumen untuk pelaksanaan rancangan tahun depan yang telah disepakati itu,\" kata Imron.

Imron pun menjelaskan untuk RAPDB tahun 2022, nilai mencapai Rp3,4 trilyun. Adapun untuk PAD nya dipatok diangka Rp710 miliar.

\"Asumsinya memang ada penurunanan dari sisi pendapatan sekira mencapai 10 persen,\" katanya.

Disinggung soal alasan diturunkannya target PAD, Imron menegaskan karena berkaca dari hasil capaian ditahun 2021. \"Kan PADnya tahun sekarang menurun. Karena situasi Covid-19,\" tuturnya.

Sehingga memaksa mematok diangka Rp7 M. Imron pun tidak bisa berharap banyak dengan terbentuknya tim percepatan investasi untuk bisa menyumbangkan PAD. Karena timnya baru dibentuk.

\"Kan baru dibentuk. Jadi belum berimplikasi pada PAD kita,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: