Ancam Bertindak Represif, Jelang Nataru Petugas Pantau Pelaku Usaha dan Warga

Ancam Bertindak Represif, Jelang Nataru Petugas Pantau Pelaku Usaha dan Warga

RAKYATCIREBON.ID - Pemkot Cirebon sangat serius menyambut momentum hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Jangan sampai, momen tahunan itu akan memicu munculnya gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, berbagai antisipasi dan pencegahan pun dilakukan.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, peringatan untuk melakukan antisipasi jelang Nataru sudah disampaikan, baik oleh pemerintah pusat maupun provinsi.

\"Dari pusat dan provinsi sudah mengeluarkan peringatan menjelang Nataru. Tapi juklak juknisnya belum. Kita sudah membuat rencana aksi, termasuk mendorong supaya semua pelaku usaha dan kantor-kantor menggunakan aplikasi Peduli Lindungi,\" ungkap Agus saat diwawancarai Rakyat Cirebon.

Salah satu rencana aksi yang sudah disiapkan, lanjut Agus, memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan. \"Testing tracing kita tingkatkan. Kita akan terapkan E-Monev PPKM,\" tandasnya.

Mengenai E-Monev PPKM yang disebutnya, kata Agus, Satgas Covid-19 di tingkat kota sudah membuat sebuah sistem yang akan digunakan untuk memonitor pelaksanaan PPKM di Kota Cirebon yang terus menunjukkan tren positif.

\"Jadi, kita sudah buat dan bahkan sudah uji coba. Para pelaku usaha nanti akan mengisi aplikasi dalam bentuk ceklis dalam sistem. Sesuai dengan kondisi surat edaran, secara assessment, namanya E-Monev PPKM,\" jelas Agus.

Dari monitoring secara sistem tadi, tim Satgas bisa secara update melihat sejauh mana ketaatan masyarakat, terutama para pelaku usaha dalam memenuhi protokol kesehatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam surat edaran.

\"Dari situ kita akan melihat, kalau kurang kita minta lengkapi. Kalau lengkap, kita akan cek di lapangan. Semua seputar kelengkapan sesuai dengan yang di SE. Termasuk kapasitas. Kapasitas itu akhirnya secara kasat mata dari bangku,\" ujar Agus.

Selain merencanakan aksi dengan monev secara maksimal, kata Agus, sebagaimana sudah disepakati, Satgas juga akan mulai menggencarkan kembali sosialisasi, edukasi hingga penerapan yustisi di lapangan. Terutama pusat-pusat keramaian secara random.

\"Nanti kita juga ada tindakan operasi yustisi bagian dari tindak represif. Semata-mata untuk mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, walaupun situasi sudah melandai,\" kata Agus.

Sebagai bentuk antisipasi menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Satpol PP beserta unsur TNI-Polri akan semakin gencar melakukan operasi yustisi prokes Covid-19.

Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Edi Siswoyo mengungkapkan, operasi gabungan merupakan penegasan bahwa saat ini pandemi belum sepenuhnya berakhir. Sehingga penerapan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.

\"Operasi yustisi sebagai upaya mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga prokes Covid-19, meski Kota Cirebon PPKM level 2,\" ungkap Edi.

Pemkot Cirebon, lanjutnya, tidak ingin momen libur Nataru menjadi pemicu munculnya gelombang baru penyebaran Covid-19. Terlebih saat ini Kota Cirebon terus berusaha memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan agar leveling PPKM bisa turun ke level 1.

Sumber: