Festival Seni dan Budaya Nusantara Picu Polemik, Banyak Pengelola Goa Sunyaragi Dipecat
Namun Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat enggan berkomentar banyak terkait rencana penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Nusantara tersebut.
\"Saya nggak mau komentar banyak soal ini. Nanti pihak keraton akan memberikan rilis resmi untuk rekan-rekan wartawan,\" ucapnya singkat.
Sementara itu, meski mendapat tentangan dari berbagai pihak, Festival Seni dan Budaya Nusantara tetap bakal digelar di Taman Air Goa Sunyaragi, 26-28 November 2021. Event ini direncanakan dihadiri para sultan dan raja se-nusantara.
Suara dukungan kelangsungan festival disampaikan PanglimaTinggi Laskar Agung Macan Ali Cirebon, Prabu Diaz. Dia menegaskan, pihaknya mendukung rencana digelarnya event Festival Seni dan Budaya Nusantara yang akan berlangsung 26-28 November 2021 mendatang.
\"Kami sebagai masyarakat Cirebon bangga dan menyambut baik Festival Seni dan Budaya Nusantara ini. Karena event ini merupakan ajang silaturahmi seluruh raja dan sultan yang ada di Nusantara dan berlangsung di Cirebon yang notabene Kota Wali,\" kata dia.
Terkait masih adanya penolakan terhadap event tersebut, Diaz mengatakan, event tersebut jangan dikaitkan dengan polemik yang saat ini terjadi di Kasultanan Kasepuhan.
\"Harus ada dasar-dasar yang kuat terhadap penolakan event Festival Seni dan Budaya Nusantara yang bakal dilihat juga oleh masyarakat di dunia. Jadi, kami seluruh komponen yang ada di Macan Ali mendukung event yang bakal memperkenalkan seni dan budaya Indonesia ini,\" ujarnya.
Prabu Diaz menyebutkan, Laskar Agung Macan Ali siap memberikan pengamanan pada event tersebut. \"Saya akan mengundang pihak penyelenggara untuk menanyakan bentuk acaranya seperti apa. Jika itu benar-benar dalam rangka menunjukkan atau menampilkan seni dan budaya Indonesia, maka Macan Ali siap membantu dalam pengamanan selama event tersebut berlangsung. Jangan sampai maksud baik penyelenggara, malah berdampak tidak baik bagi Cirebon,\" katanya.
Prabu Diaz menambahkan, berbagai pihak jangan takut yang berlebihan dengan adanya event besar tersebut. \"Terutama pihak-pihak yang merasa berseteru, jangan takut tereliminasi jika merasa benar. Kalau merasa benar ya justru event ini harus diambil kesempatan untuk melegalkan tujuannya jika merasa punya hak di Keraton Kasepuhan,\" pungkasnya. (wan)
Sumber: