Damkar Bentuk Relawan Kebakaran
RAKYATCIREBON.ID - Dinas Pemadam Kebakaran membentuk relawan kebakaran (RK). Personilnya mengambil dari tiap desa. Masing-masing tiga personil dikirimkan. Tugasnya, melaksanakan pencegahan bahaya kebakaran di desanya masing-masing.
\"Kita bentuk relawan kebakaran. Satu desa 3 orang. Kami laksanakan selama dua hari,\" kata Kadis Damkar, Abdullah Subandi, Rabu (26/10).
Para pesertanya itu, dipastikan telah mewakili masing-masing wilayah. Baik wilayah barat, tengah dan timur. Hanya saja di hari pertama, pesertanya difokuskan dari wilayah timur. Yakni dari Ciledug, Pangenan, Losari, Cikulak-Waled, dan Lemahabang. Hari keduanya, dilanjut dari wilayah tengah dan barat.
Abdullah memastikan RK itu dibekali. Sebelum ditetapkan, diharuskan mengikuti bimbingan tekhnis (Bimtek). Ada materi yang disampaikan dan dilanjutkan dengan praktik. Diharapkan, setelah mengikuti Bimtek, RK ini, nantinya bisa membantu Damkar ketika terjadi kebakaran.
\"Sebelum api ini membesar para relawan ini sudah siap. Menggunakan APAR atau menggunakan alat tradisional. Seperti karung goni yang sudah dibasahi,\" imbuhnya.
Karena kata dia, tidak sedikit orang ketika berhadapaan dengan api, nyalinya sudah ciut duluan. Misalnya saja, saat menghadapi kompor meledak. Tapi, manakala telah dilatih, RK ini, nantinya bisa lebih siap. Meskipun tidak dilengkapi dengan fasilitas penunjang.
\"Karena sudah dilatih. Bagaimana menghadapi api,\" akunya.
Mantan Kadisnakertrans itu menjelaskan saat ini fasilitas APAR belum dimiliki oleh setiap desa. Padahal, sarana itu sebagai penunjang yang harus tersedia. Kedepan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemdes. Agar bisa mengalokasikan pengadaan APAR dari Dana Desa.
\"Kita akan koordinasikan, agar ada pengadaan APAR. Juga meminta agar dilakukan pemberdayaan masyarakat, mengenai kebencanaan,\" ucapnya.
Langkah itu dilakukan sesuai dengan amanah Perda no 8 tahun 2020. Bahwa Damkar diwajibkan untuk mensosialisasikan kepada desa tentang kebencanaan. Pun juga, agar setiap desa memfasilitasi APAR.
Sementara itu, Kabid Pencegahan Damkar, Engku Nursyamsu menjelaskan langkah Damkar membentuk RK, sebagai upaya pencegahan.
\"Pencegahan ini kan penting daripada bahaya kebakaran. Mereka diberikan materi tentang api, tentang APAR. Sehingga nanti ilmunya bisa disebarluaskan kepada masyarakat di desa,\" ucapnya.
Para peserta pun tidak hanya berkutat dengan penyampaian materi saja. Tapi juga dituntut untuk bisa menguasai alat. \"Langsung praktik nanti. Ada simulasinya,\" pungkasnya. (zen)
Sumber: