Cegah Provokator Menghasut Warga, Polres Turunkan 50 Personel di Lokasi Bentrokan

Cegah Provokator Menghasut Warga, Polres Turunkan 50 Personel di Lokasi Bentrokan

RAKYATCIREBON.ID - Setelah terjadi bentrokan maut di wilayah lahan PG Jatitujuh, Polres Majalengka meningkatkan penjagaan. Khususnya, di perbatasan Majalengka-Indramayu dimana lokasi lahan tebu tersebut rawan bentrokan yang melibatkan dua kelompok tani tersebut.

Selain itu, patroli terus diintensifkan untuk menghindari adanya gerakan massa sebagai imbas provokasi dari pihak-pihak yang memanfaatkan situasi itu.

Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi mengatakan, ada sekitar 50 personel yang berpatroli di sekitar TKP bentrok yang menewaskan dua warga Majalengka itu.

\"Seusai terjadinya bentrok di sekitar PG Jatitujuh, Polres Majalengka melakukan peningkatan pengamanan di wilayah tersebut. Kami telah menugaskan sekitar 50 personel untuk secara bergantian melaksanakan patroli dan pengamanan ke objek-objek di sekitar tempat penanaman tebu,\" ujar Edwin kepada media di Mapolres setempat, Rabu (6/10).

Patroli tersebut, sebagai lanjutan dari imbauan yang sebelumnya disampaikan kepada masyarakat.

Edwin menjelaskan, pihaknya sudah meminta secara langsung kepada masyarakat sekitar untuk tidak terpancing hasutan yang mungkin muncul disebarkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

\"Kita maksudkan agar tidak terjadi lagi serangan ataupun ada provokasi-provokasi dari warga. Polres Majalengka juga telah mendatangi korban duka bersama Pak Bupati dan Dandim, untuk memberikan imbauan kepada warga agar tidak terprovokasi,\" ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Majalengka mendesak pihak pimpinan Pabrik Gula Jatitujuh (PG Jatitujuh), supaya peristiwa yang seringkali terjadi gesekan tersebut agar mencari solusi dan memastikan para petani penggarap lahan tebu diberikan jaminan keselamatan.

Hal tersebut menyusul dua orang warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, yang tengah menggarap lahan tebu meregang nyawa akibat ditebas senjata tajam oleh sekelompok orang dari Kabupaten Indramayu, pada Senin 4 Oktober 2021 kemarin.

\"Peristiwa ini seringkali terjadi dan perlu segera diselesaikan untuk dicarikan jalan keluarnya agar tidak ada lagi sengketa perebutan lahan,\" harap Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Rabu (6/10).

Selain itu, Karna juga mengimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar wilayah garapan lahan pabrik gula untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak boleh terprovokasi. Apalagi, memberikan aksi balas dendam.

Ia juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Suhenda warga Desa Sumber Kulon dan Yayan, Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Pihaknya juga meminta kepada keluarga korban untuk bersabar dan bertawakal menerima kenyataan ini.

\"Kami dari Pemkab Majalengka ikut bela sungkawa atas meninggalnya Ki Buyut Suhenda dan Yayan, semoga husnul khotimah, ditempatkan yang terbaik di sisi Allah. Diampuni segala dosanya dan diterima amal ibadahnya,\" ucapnya.

Seperti diketahui, perselisihan lahan berujung maut terjadi di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Senin (4/10).

Sumber: