Sengketa Lahan Tebu Renggut Dua Nyawa Petani Penggarap
RAKYATCIREBON.ID – Konflik lahan tebu milik PG Rajawali II yang tak kunjung berakhir kini merenggut 2 nyawa petani penggarap. Tragedi berdarah pada Senin (4/10) siang itu terjadi di salah satu petak lahan tebu yang terletak di wilayah perbatasan Kabupaten Majalengka dan Indramayu, tepatnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu.
Dari informasi yang diperoleh, peristiwanya terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua korbannya teridentifikasi berasal dari dua desa berbeda di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Yaitu Suenda warga Desa Sumber Kulon, dan Yayat warga Desa Jatiraga.
Kedua korban yang merupakan petani penggarap kemitraan itu dikabarkan diserang sekelompok orang saat beraktivitas di lahan garapannya. Tanpa sebab yang jelas, kedua korban tiba-tiba diserang sekelompok orang berpenutup wajah. Korban pertama yang diserang adalah Suenda. Dengan menggunakan senjata tajam, korban dibantai oleh kelompok tak dikenal tadi.
Rekan Suenda yang ada di lokasi kejadian, Yayat, berusaha melakukan pertolongan. Namun Yayat pun tak luput menjadi sasaran pembantaian kelompok orang tak dikenal tersebut. Dan akhirnya keduanya tewas seketika akibat luka parah sabetan senjata tajam.
Sementara itu, Polres Indramayu bersama Kodim 0616 dibantu Brimob Polda Jabar langsung melakukan penyisiran dan berusaha menangkap pelaku pengeroyokan yang menewaskan dua petani tersebut. Bahkan selain personel bersenjata lengkap, juga dikerahkan 1 unit Baracuda. Sebanyak 19 orang pun berhasil diamankan untuk dimintai keterangan. “Ada 19 orang yang diamankan,” ucap sumber di kepolisian. (tar)
Sumber: