PTM, Ternyata Ada Sekolah Lebihi Kapasitas 50 Persen
RAKYATCIREBON.ID - Sebagai acuan untuk melakukan evaluasi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tim dari Dinas Pendidikan secara rutin melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. Meskipun ada ratusan sekolah yang harus dipastikan PTM terbatasnya berjalan dengan baik, baik sekolah negeri maupun swasta.
Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Sujana menambahkan, di bawah kewenangan Disdik Kota Cirebon, terdata ada 41 sekolah tingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Kemudian 162 sekolah setingkat SD negeri dan swasta. Semua tetap dimonitor untuk dievaluasi sejauh mana efektivitas PTM terbatas yang sedang dijalankan.
\"Evaluasi masih terus berjalan. Kita lihat apakah selama dua bulan PTM berjalan mulai dari 6 September hingga 6 November itu berjalan lancar atau tidak,\" ungkap Sujana.
Dari hasil monitoring sejauh ini, lanjut Sujana, sekolah yang didatangi timnya sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun dari hasil monitoring sementara ini, terpantau ada beberapa sekolah yang memberlakukan PTM dengan jumlah siswa lebih dari kapasitas 50 persen.
\"Prokes aman, tapi ada beberapa sekolah yang kedapatan sudah memberlakukan PTM dengan jumlah siswa lebih dari 50 persen,\" lanjut Sujana.
Dijelaskan Sujana, sekolah yang kedapatan memberlakukan PTM dengan jumlah siswa lebih dari 50 persen tersebut, memang diketahui memiliki siswa sedikit dibanding sekolah lainnya. Namun tetap pihaknya memberikan teguran kepada sekolah. Karena ketentuan 50 persen batas kapasitas maksimal untukPTM ini harus tetap diikuti sekolah.
\"Misalnya, jumlah siswanya 10 orang, harusnya kan 5 orang saja yang boleh masuk. Tapi sekolah ini melihat sekolah lain yang jumlah siswanya banyak. Misalnya sekolah lain jumlah siswanya 20 orang, berarti yang masuk 10 orang. Nah yang dilihat jumlah siswa di sekolah lain. Padahal kan aturannya tidak seperti itu. Kita tetap tegaskan bahwa jumlah siswa yang masuk harus 50 persen pihak sekolah pun mengikuti,\" tegas Sujana.
Sementara itu, Kasi Peserta Didik di Bidang Dikdas, Ade Cahya Ningsih menambahkan, setiap hari tim turun memantau ke lapangan dan mengumpulkan bahan untuk evaluasi.
Skema evaluasi yang sudah disiapkan dan akan diterapkan, kata Ade, hasil monitoring tim pada bulan pertama akan dibahas dalam rapat koordinasi dan akan dijadikan bahan analisa. Apakah satu bulan pertama PTM terbatas ini bisa dikatakan lancar atau tidak.
Selanjutnya, kata Ade, pada bulan kedua skema yang sama akan dilakukan kembali. Lalu setelah bulan kedua, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan beserta Satgas Covid-19 akan melihat apakah PTM terbatas ini bisa dikatakan aman untuk menambah kuota siswa hingga 100 persen.
\"Sejauh ini, berdasarkan pengamatan tidak ada indikasi anak atau tenaga pendidik positif Covid-19. Mudah-mudahan ke depan terus berjalan dengan lancar,\" kata Ade. (sep)
Sumber: