Ops Patuh Lodaya Sasar Pengendara

Ops Patuh Lodaya Sasar Pengendara

RAKYATCIREBON.ID - Mulai tanggal 20 September kemarin, jajaran kepolisian melaksanakan operasi dengan sandi Patuh Lodaya 2021. Operasi ini akan dilaksanakan sampai tanggal 3 Oktober mendatang.

Sebelum turun ke lapangan, pada hari pertama, Ops Patuh Lodaya 2021 diawali dengan Apel Gelar Pasukan di halaman Mapolres Cirebon Kota.

Dalam arahannya kepada para personel Satlantas, Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Ahmat Troy Aprio mengungkapkan, selain instruksi pimpinan, salah satu dasar dilaksanakannya Ops Patuh Lodaya 2021 adalah Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sesuai dengan instruksi Kapolda Jabar, lanjut Troy, Ops Patuh Lodaya ini harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Sedikitnya ada beberapa hal yang harus dipedomani personel Satlantas selama bertugas di lapangan.

\"Bapak Kapolda meminta agar para personel mempedomani beberapa hal,\" ungkap Troy saat menyampaikan amanat pada Apel Gelar Pasukan.

Disebutkan Troy, pimpinan memerintahkan personel untuk senantiasa mengawali tugasnya dengan berdoa. Kemudian mengutamakan keselamatan dan penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan operasi di lapangan.

\"Panjatkan doa sebelum tugas, agar apa yang kita lakukan bisa berjalan dengan lancar,\" lanjut Troy.

Selain itu, kata Troy, pimpinan juga meminta kepada Satlantas untuk memberikan nilai positif kepada masyarakat, terlebih saat ini dalam hal pandemi. Sehingga Ops Patuh Lodaya kali ini akan lebih menitikberatkan pada upaya edukasi mengenai ketentuan berlalu lintas serta penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

\"Ops ini, tidak berorientasi pada tilang, namun diarahkan pada preemtif. Berupa tindakan simpatik dan humanis. Hindari sikap arogan, sehingga kehadiran polantas bisa dirasakan oleh masyarakat,\" kata Troy.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Cirebon Kota, AKP La Ode Habibi Ade Jama menambahkan, pada Ops kali ini, pasukannya akan dibantu oleh unsur TNI, Dinas Perhubungan serta Satpol PP, sehingga semua akan masif turun ke lapangan.

\"Sasarannya, pertama kepatuhan terhadap prokes, itu paling penting. Sehingga kita lebih mengedepankan imbauan prokes ke masyarakat. Penindakan tidak mengutamakan tilang. Tapi jika ada pelanggaran kasat mata, dan membahayakan pengendara, kita akan tindak. Tingkat kesadaran masyarakat, ada beberapa jenis masyarakat. Ada yang patuh, ada juga yang masih harus ditindak dulu baru sadar,\" tambah Habibi. (sep)

Sumber: