Kapolres Ciko Akui Inisiator Pertama, Sebut Kota Cirebon Seperti Mekkah
RAKYATCIREBON.ID - Banyak yang bertanya-tanya, siapa inisiator awal atas rencana kebijakan ganjil-genap yang menuai pro dan kontra di tengah masyarakat tersebut? Dalam rapat kerja Komisi I DPRD Kota Cirebon bersama Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH beserta jajarannya dan unsur TNI-Polri, Kamis (12/8), terungkap jawabannya.
\"Saya yang pertama memunculkan ide ini (ganjil-genap, red). Karena opsinya hanya dua, ganjil-genap atau buka tutup,\" ungkap Kapolres Cirebon Kota (Ciko), AKBP Imron Ermawan, di Griya Sawala gedung DPRD.
Imron menambahkan, Kota Cirebon sejauh ini menjadi salah satu daerah yang harus menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Rencana penerapan ganjil-genap untuk menekan tingkat mobilitas warga. Imbasnya, diharapkan mengurangi potensi penularan Covid-19.
Menurutnya, pengendalian volume kendaraan di Kota Cirebon penting dilakukan. Meski kecil, Kota Cirebon jadi pusat kegiatan bagi masyarakat yang berasal dari wilayah sekitarnya. Bahkan, Imron menganalogikan, Kota Cirebon mirip Kota Makkah. Gersang, panas, tapi dikunjungi banyak orang.
\"Kota Cirebon ini seperti Kota Makkah. Tandus, gersang, tapi dirindukan umat Islam sedunia. (Cirebon) Kotanya gersang, pinggir pantai, panas, tapi karena ada Makam Kanjeng Sunan Gunung Jati, jadi pusat. Makanya, hiduplah hotel, kuliner, dan lainnya,\" kata dia.
Sehingga, sambung Imron, jika lalu lintasnya tidak dikendalikan, maka akan menghambat upaya pencegahan Covid-19. Upaya membangkitkan ekonomi, harus sejalan dengan pencegahan dan penanganan Covid-19.
\"Kota ini kota impian. Orang di Ciayumajakuning banyak yang ke sini. Kalau tidak kita atur, akan sulit. Kami tegaskan, dalam penerapan ganjil-genap tidak ada sanksi tilang,\" katanya.
Oleh karena itu, Polres Cirebon Kota kini sudah membuka penyekatan di lima titik batas kota dan Kabupaten Cirebon. Maksudnya untuk memberikan akses bagi aktivitas perekonomian. \"Tapi orang ke sini betul bawa duit belanja, tapi potensi juga bawa virus,\" ujarnya.
Imron mengatakan, upaya Pemkot Cirebon untuk perlahan membangkitkan perekonomian terlihat dalam beberapa kebijakan. Seperti, mal mulai dibuka, pedagang kaki lima (PKL) kembali dibolehkan berdagang. Kepolisian juga memberikan kelenturan agar menunjang geliat perekonomian.
\"PKL sudah dibiarkan buka. Kemudian, belum ada perintah mal buka (dari pemerintah pusat), tapi Pak Walikota berani membuka. Salut saya. Sudah saya buka jalan ke mal juga,\" kata Imron.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio SE menegaskan, pihaknya mendukung rencana pemberlakuan ganjil-genap. Tujuan utamanya adalah terus menekan jumlah kasus Covid-19, melalui pengendalian arus lalu lintas.
\"Prinsipnya kami mendukung rencana tersebut. Dalam rapat tadi (kemarin, red) ada beberapa masukan dari anggota Komisi I yang mungkin bisa jadi pertimbangan,\" kata ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon itu. (jri)
Sumber: