Kagumi Kiprah Alira-Ero Dwipayana

Kagumi Kiprah Alira-Ero Dwipayana

RAKYATCIREBON.ID - Kiprah kakak beradik alira Vania Putri Dwipayana dan Savero \"Ero\" Karamiveta Dwipayana baik di bidang pendidikan maupun sosial menimbulkan kekaguman banyak orang. Keduanya terus berkarya di bidang masing-masing dengan meniatkan sepenuhnya ibadah.

Kekaguman itu antara lain disampaikan empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat saat mereka ketemu Bapaknya Alira dan Ero yang juga Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana di resto \"My Kopi O!\" Mall Epicentrum Mataram pada Kamis siang, 24 Juni 2021 lalu.

Mereka adalah Arniati mahasiswi semester 4 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bunaiyah mahasiswi semester 4 Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Muhammad Sahabuddin mahasiswa semester 6 Program Studi Teknik Pertanian

Fakultas Teknik Pertanian, dan Aimansyah mahasiswa semester 8 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Keempat mahasiswa yang sebagian besar penerima beasiswa Bidikmisi itu selama ini mengetahui kiprah Alira dan Ero dari berbagai tulisan di banyak media termasuk media sosial. Pengetahuan mereka mengenai kedua pemuda itu bertambah setelah Dr Aqua bercerita tentang kegiatan kedua anaknya tersebut.

Saat Dr Aqua menceritakan berbagai aktivitas Alira dan Ero termasuk di bidang sosial, mereka menyampaikan kekagumannya. Mereka ingin meneladani yang dilakukan alumni SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat itu.

\"Hebat sekali Kak Alira dan Kak Ero. Masih muda tapi kiprahnya luar biasa baik di dalam negeri maupun mancanegara. Semoga saya bisa mencontoh mereka,\" ujar Arniati sambil menunjukkan kekagumannya.

Sebelumnya mereka mengenal Dr Aqua dan Ero saat Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk Rumah Bincang Inspirasi \"Memetik Inspirasi dari Sang Pakar Komunikasi\" melalui aplikasi zoom, Sabtu, 5 Juni 2021 lalu. Waktu itu mereka hadir bersama lebih dari 150 peserta lainnya yang sebagian besar penerima beasiswa Bidikmisi. Sedangkan pembicaranya adalah bapak dan anak Dr Aqua dan Ero. Pelaksananya Yayasan Pondok Inspirasi yang didirikan Rico Juni Artanto.

Ketika Ero, panggilan akrab Savero Karamiveta Dwipayana menyampaikan materi, di awal pemaparannya dia minta kepada seluruh yang hadir untuk menuliskan keinginan mereka. Para peserta antusias melaksanakan permintaan mahasiswa semester terakhir Jurusan dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi itu.

Sementara Dr Aqua Dwipayana menyimak seluruh yang disampaikan Staf Bidang Komunikasi Sosial Poitik dan Masyarakat (Komsospolmas) Tim Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 itu sambil membaca semua pesan yang ditulis para peserta. Penulis buku super best seller \"The Powef of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi\" itu kaget dan tertegun ketika baca pesan dari Arniati.

Perempuan asal Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat itu menulis sejak sekitar tiga tahun lalu telah berusaha mengumpulkan uang untuk membelikan kacamata buat Bapaknya Juwaedin yang matanya rabun. Meski Bapaknya yang tinggal bersama Ibunya Yanti di desa kelahirannya, tidak pernah minta dibelikan kacamata kepada putrinya itu.

Setelah Ero selesai presentasi, Dr Aqua minta izin ke moderator Rico Juni Artanto untuk bicara. Laki-laki yang hobi silaturahim ini spontan memberi kejutan. Menyatakan siap membantu membelikan kacamata buat Bapaknya Arniati.

\"Saya membaca semua pesan yang ditulis para peserta. Saya tertarik dengan yang ditulis Mbak Arniati. Mulia sekali niatnya yaitu sejak tiga tahun lalu menabung untuk membelikan kacamata Bapaknya karena matanya sudah rabun. Insya Allah saya sekeluarga ikut membantu membeli kacamatanya,\" ujar Dr Aqua yang disambut penuh suka cita oleh Arniati dan mendapat apresiasi yang tinggi dari para peserta.

Tiga hari kemudian, Selasa siang, 8 Juni 2021, Bapak dan ibu Arniati, pasangan suami istri Juwaedin (45 tahun) dan Yanti (41 tahun), warga Dusun Nggaro Nangga, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa tenggara Barat tidak dapat menyembunyikan rasa syukur dan kegembiraannya. Itu setelah Juwaedin yang sehari-hari bekerja sebagai petani penggarap mendapatkan kacamata sehingga kedua matanya yang semula kabur melihat dekat, kini menjadi terang.

Sumber: