Peran Penting Perempuan Dalam Politik Praktis

Peran Penting Perempuan Dalam Politik Praktis

RAKYATCIREBON.ID - Kehadiran perempuan di ranah politik praktis yang dibuktikan dengan keterwakilan perempuan di parlemen menjadi syarat mutlak bagi terciptanya kultur pengambilan kebijakan publik yang ramah dan sensitif pada kepentingan perempuan. 

Hal tersebut disampaikan oleh politisi perempuan yang juga Wakil Ketua DPRD Kuningan Hj Kokom Komariah dalam diskusi daring dengan tajuk Webinar Divisi Pengawasan, dengan tema Diskusi \"Optimalisasi Peran Perempuan Politik dalam Pemilihan Politik Lokal.\"

Menurut politisi dari dapil dua, mengenai Affirmative Action dimana dalam kontestasi politik perempuan mempunyai ruang untuk keikutsertaan perempuan sebanyak 30 persen, di DPRD Kabupaten Kuningan sendiri dari 50 orang anggota dewan yang saat ini menjabat, ada 12 orang atau sekitar 24 persen diisi oleh perempuan.

“Saya menilai hal ini sudah cukup baik untuk terpenuhinya keterlibatan perempuan, namun tentunya keterlibatan perempuan dianggap masih sangat kurang. Karena faktanya hal itu belum mampu mewadahi aspirasi bagi perempuan di Kabupaten Kuningan,” ujar Kokom.

Selain itu, kata Kokom, membicarakan perempuan tak hanya tentang perempuan saja. Melainkan juga akan berbicara tentang anak dan ketahanan keluarga. Maka dari hal tersebut tingkat partisipasi perempuan dalam kancah perpolitikan lokal maupun nasional harus ditingkatkan. Sebab, itu merupakan gerbang yang bisa mengawal aspirasi perempuan ke depannya.

Hal senada juga dipaparkan oleh ketua GOW Kabupaten Kuningan Hj Rini Sujiyanti, wanita yang berpengalaman mengikuti dalam kontestasi pemilihan DPD RI pada Pemilu 2019 lalu ini menyampaikan, perempuan selain harus mengisi ruang-ruang kosong dalam dunia politik yang saat ini memiliki tingkat aspirasi sebanyak 30 persen, juga harus meningkatkan kualitasnya dan menyiapkan diri. Dalam regulasi tingkat aspirasi 30 persen yang dikatakan sebelumnya hanya sebagai aturan pelengkap saja, belum benar-benar dapat diwujudkan. Kebanyakan perempuan pada saat ini dianggap masih kaku dan takut untuk mengikuti kontestasi pemilihan.

“Perempuan harus mendapatkan perhatian yang lebih, terutama dalam melakukan pendidikan politik terhadap perempuan. Fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas perempuan, di fokuskan kepada generasi-generasi selanjutnya seperti mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran yang penting untuk menggerakan masyarakat dan perempuan. Maka dari itu apabila kualitas tersebut bisa dicapai maka bukan tidak mungkin peningkatan porsi dan partisipasi perempuan bisa ditingkatkan dengan sendirinya,” jelas Rini.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kuningan Ondin Sutarman mengatakan, fakta yang ada di Kabupaten Kuningan bahwa keikutsertaan perempuan dalam DPT di kontestasi pemilihan lokal cukup banyak. Ada sekitar 2 persen lebih banyak jumlahnya dari pemilih laki-laki.

“Sebagai pemantik pada Webinar kali ini, disampaikan bahwa Perempuan memiliki kesempatan hak politik yang sama dengan laki-laki,” terangnya.

Narasumber pada Kegiatan Webinar ini diisi oleh tokoh-tokoh perempuan yang memiliki kiprah dalam dunia perpolitikan baik di kontestasi lokal maupun nasional. Diantaranya ada Hj Kokom Komariah Pimpinan Anggota DPRD Kuningan, Hj Rini Sujiyanti  Ketua GOW Kuningan, Pada rencana awal pimpinan Bawaslu Jawa Barat yang diwakili oleh Ibu Loly Suhenty akan ikut mengisi, akan tetapi karena suatu hal beliau berhalangan hadir.

Kegiatan Webinar ini diakhiri dengan sesi diskusi yang dilakukan antara narasumber dan peserta, sehingga forum Webinar menjadi lebih hidup dan interaktif.(ale)

Sumber: