Ke Pesisir Panjunan, Dorong Pengembangan Budidaya Kerang Ijo
RAKYATCIREBON.ID - Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengunjungi wilayah Pesisir Panjunan untuk melihat potensi yang bisa digali, Kamis (2/6). Dari kunjungan itu, wawali melihat langsung panen para petani kerang ijo. Dan hasilnya, cukup memuaskan.
\"Hari ini (kemarin, red) ada panen kerang ijo. Ada beberapa kelompok nelayan yang dibentuk kelurahan. Ada anggaran juga dari kelurahan, hasilnya bagus,\" ungkap Eti saat berada di atas perahu nelayan.
Setelah dilihat, kata Eti, hasil panen kerang ijo para petani sangat melimpah. Dalam satu kali angkut, bisa menghasilkan kerang ber ton-ton. Sedangkan dari setiap panen bisa berkali-kali mengangkut hasil panen.
\"Setelah saya lihat, ini sangat membantu nelayan. Hasil panen bisa sampai 26 ton. Sangat menggembirakan,\" ujar Eti.
Melihat potensi tersebut, Eti berencana untuk mendorong pengembangannya, agar para kelompok petani bisa menjadi perhatian. Karena bukan tidak mungkin, ke depan Pesisir Panjunan bisa menjadi pusat budidaya kerang ijo di Kota Cirebon.
\"Yang akan saya usahakan, dari PEN kita akan kita dorong. Tadi saya minta data dan kelengkapan administrasinya. Cuma di sini tidak ada pengupasan. Sehingga, dari sini tetep dibawa ke Bondet untuk diolah. Bagaimana ke depan saya ingin di sini bisa mengolah sendiri, nilainya akan bertambah,\" imbuhnya.
Sementara itu, salah satu petani kerang ijo di Pesisir Panjunan, Dasuki mengatakan, budidaya kerang ijo menjadi pilihan para nelayan untuk berpindah profesi. Terlebih mereka yang tidak memiliki perahu.
Di Pesisir Panjunan, kata dia, tren budidaya kerang ijo sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu. Sampai saat ini, sudah ada 15 kelompok yang memiliki rumpon di tengah laut. \"Saya punya dua rumpon. Ukurannya 12 x 24 m. Dalam setahun, kalau bagus tiga kali panen, empat bulan sekali,\" ungkap Dasuki.
Ada 15 kelompok yang menekuni budidaya kerang ijo. Setiap kelompok beranggotakan 15 orang. Jika dibandingkan dengan mencari ikan dalam kondisi saat ini, budidaya kerang ijo terlihat lebih menjanjikan.
\"Saya pernah satu kali panen 26 ton. Jadi memang lumayan membantu nelayan. Hanya kelemahannya di sini tidak ada pengolahan,\" kata Dasuki. (sep)
Sumber: