Bata Merah Alun-alun Kejaksan Mulai Copot
RAKYATCIREBON.ID - Belum genap sebulan diresmikan, sudah banyak laporan mengenai kondisi Alun-alun Kejaksan. Beberapa bagian konstruksinya mulai terlepas. Laporan itu, langsung direspons Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH.
Orang nomor satu di Kota Cirebon itu, turun langsung melakukan peninjauan ke lapangan. Di sana, ia mendapati beberapa bata merah dari bagian Gapura Candi Bentar di Alun-alun Kejaksan memang terlepas.
Diwawancarai usai melakukan peninjauan, Azis mengungkapkan, kondisi Alun-alun pasca diresmikan oleh Gubernur, memang menjadi primadona. Sehingga, banyak menyedot animo masyarakat. Karena itu, perlu pengawasan ekstra ketat agar kondisinya tetap terjaga.
\"Saya lihat kondisi pengunjungnya memang banyak. Jadi perlu ada pengaturan. Supaya keaslian bentuk bangunan bisa dipertahankan,\" ungkap Azis, Selasa (4/5).
Menindaklanjuti hasil temuan kemarin, ia pun menginstruksikan kepada sekretariat daerah, yang saat ini bertanggung jawab terhadap Alun-alun Kejaksan, untuk mulai menyusun konsep pengelolaan yang kuat di kawasan alun-alun.
\"Dalam waktu dekat, saya instruksikan kepada pak Sekda, mengadakan rakor dengan semua dinas terkait. Bagaimana kelanjutan pengelolaan Alun-alun Kejaksan,\" lanjut Azis.
Sebagaimana laporan yang banyak disampaikan, termasuk dari para netizen yang menyertakan gambar bawah ada beberapa bagian Alun-alun Kejaksan yang mulai terlepas, ia pun mendapati beberapa bagian bata merah yang terlepas dari tempatnya.
Sementara ini, ia meminta kepada Pamdal yang berjaga untuk lebih ketat mengawasi para pengunjung. Sehingga Alun-alun Kejaksan yang belum lama selesai tersebut, bisa benar-benar menjadi daya tarik bagi Kota Cirebon.
\"Bagaimana nanti melestarikan bangunannya, rumputnya, memiliki kesulitan sendiri. Dan perlu petugas khusus. Tadi saya lihat ada beberapa batu bata yang terlepas. Jadi nanti saya minta dibentuk semacam satgas yang isinya banyak dinas, semua yang terkait,\" kata Azis.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menuturkan, sementara ini, untuk mengelola alun-alun, Setda sudah menurunkan Pamdal dan petugas kebersihan. Sembari menunggu sistem pengelolaan yang akan dibangun secara lintas SKPD.
\"Belum Satgas. Yang sudah ada itu baru Pamdal dan petugas kebersihan di Alun-alun. Itu dari setda,\" ungkap Agus.
Meskipun ada petugas Pamdal dan kebersihan yang disiagakan, namun untuk pengawasan secara umum dari segi ketertiban umum, Satpol PP tetap memiliki tanggung jawab. Termasuk untuk kawasan alun-alun. Sehingga ada petugas dari Satlinmas yang juga ikut bersiaga melakukan pengawasan.
Diakui Agus, petugas Pamdal dan kebersihan yang disiagakan Setda, memang belum maksimal. Karena baru ada sekitar 12 petugas yang disiagakan. Dan mereka akan bekerja dalam dua shift. Masing-masing enam petugas pada setiap shift-nya.
\"Satpol PP supervisi. Nanti kita minta Satpol PP untuk mendirikan pos di situ (Alun-alun. red). Jadi tetap supervisi secara keseluruhan untuk keamanan dan ketertiban umumnya Satpol PP,\" ujar Agus. (sep)
Sumber: