52 Ribu Guru Madrasah Belum Sarjana, IAIN Cirebon Siapkan PJJ

52 Ribu Guru Madrasah Belum Sarjana, IAIN Cirebon Siapkan PJJ

RAKYATCIREBON.ID – Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pembelajaran di sejumlah perguruan tinggi di Kota Cirebon belum bisa tatap muka. Salah satunya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sebagai gantinya, pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) pun dimatangkan.

Wakil Rektor II IAIN Cirebon, Dr Kartimi MPd melaksanakan rapat persiapan menyambut  Asesmen Lapangan terkait pembelajaran online di kampus tersebut. Pesertanya ialah para dosen dari FITK, FUAD, FSEI dan PTIPD.

Ada sejumlah materi yang disampaikan. Misalnya manajemen pengelolaan e-learning untuk pimpinan dan keterampilan pembelajaran online untuk dosen yang diisi oleh perwakilan dari Telkom University, Bandung. Bertindak sebagai moderator secara bergantian yakni Dr Ayus Ahmad Yusuf MSi dan Dr Darwan Mkom.

“Sehubungan akan ada Asesmen Lapangan berkaitan kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran online di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, maka kami bermaksud mengundang peserta pada acara tersebut,” ujar Kartimi, kemarin.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Dr Ayus Ahmad Yusuf MSi mengatakan, pembelajaran online tak hanya merespon situasi pandemi Covid-19, juga sebagai proyek jangka panjang transformasi IAIN Cirebon menjadi universitas siber. Sehingga sistem pembejalaran online jadi kebutuhan mutlak.

Peserta tak hanya diberi pembekalan teknis terkait pelaksanaan pembelajaran online. Juga bakal disertifikasi agar kualifikasnya sesuai dengan standar mutu. Mulai dari dosen, tutor hingga pengelolanya.

“Dalam penambahaan konten itu juga bagaimana persoalan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari kreatif kontennya, persiapan dosennya, infrastruktur dan lainnya,” ujar Ayus.

Saat ini, baru Prodi PAI yang menjadi pilot project pembelajaran online. Hal itu, kata Ayus, dilatari masih banyaknya guru madrasah dan pesantren yang belum mengeyam pendidikan S1. Para guru ini terkendala jarak dan ruang ketika  harus kuliah tatap muka.

“Ada 52 ribu guru madrasah dan pesantren yang belum sarjana ngajar PAI. Meraka ingin kuliah tapi tidak bisa meninggalkan madrasah atau pesantrennya. Sehingga potensi jadi sarjana itu dengan PJJ,” tukas Ayus. (wan)

Sumber: