Odong-odong Dilarang Beroperasi di Jalan Raya

RAKYATCIREBON.ID – Odong-odong dilarang beroperasi dijalan raya. Keberadaannya, dikeluhkan warga karena dinilai mengganggu ketertiban dalam berlalu lintas.
Kepala Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendy, mengaku telah banyak mendapat keluhan itu. Makanya, pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak, untuk menertibkannya.
“Dalam waktu dekat ini, kami dengan Kepala Seksi Tiblantas bersama Kepolisian akan menertibkan angkutan-angkutan itu. Kami tidak mengijinkan kendaraan-kendaraan angkutan modifikasi dijadikan angkutan massal,” katanya, Kamis (8/4).
Meskipun untuk membuka lapangan kerja atau lahan usaha, namun menjadi alasan orang-orang yang memodifikasi. Sementara keselamatan para penumpang yang ada didalamnya tidak difikirkan.
Peraturan Pemerintah nomor 55 tahun 2012 tentang kendaraan, semua kendaraan harus mematuhi spesifikasi sesuai dengan peruntukannya. “Kalau kita berbicara kendaraan-kendaraan modifikasi, itu sudah jelas melanggar di Pasal 277 tentang merakit memodifikasi itu tidak boleh sembarangan. Harus ada pengesahan dari Kementrian perhubungan,” paparnya.
Dalam hal ini, odong-odong atau modifikasi kendaraan menjadi angkutan wisata, jelas melanggar aturan. Karena kendaraan tersebut merupakan kendaraan sepeda motor, serta mobil bekas yang dimodifikasi.
Terlebih, secara teknis sudah jelas kendaraan angkutan barang berbeda dengan angkutan orang. Mulai dari sasis, hingga perakitannya.
Kalaupun dimodifikasi, harus ada pengesahan dari Kementrian Perhubungan melalui surat rancang bangun, melalui surat registrasi uji tipe seperti itu.
Sumber: