Abraham, Jangan Ada Nepotisme!
RAKYATCIREBON.ID – Diduga, ada kerabat Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, ikut nyalon dalam open biding direksi Perumda Tirtajati. Makanya, wajar, ketika terkesan sembunyi-sembunyi.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad MSi secara terbuka mengkritik bupati Cirebon, Drs H Imron MAg. Pasalnya, informasi yang diterimanya, ada keluarga Bupati Cirebon, yang diproyeksikan menempati posisi jabatan Direktur Utama (Dirut).
Mantan Kadishub Kabupaten Cirebn itupun meminta jangan sampai ada nepotisme dalam rekrutmen pengisian jajaran direksi. Karena adanya dugaan titipan penguasa.\"Pada dasarnya, dalam rekrutmen pejabat publik, hendaknya proporsional dan profesional. Artinya apa? Disiplin ilmunya harus mumpuni, track recordnya harus sesuai dengan garapan institusi yang bersangkutan,\" kata Abraham, Selasa (30/3).
Misalnya, kata Abraham, untuk menempati jabatan direksi, minimalnya menguasai menejemen administrasi. Disiplin ilmu tentang masalah teknik harus dikuasai. \"Jangan sampai, akhirnya merugi lagi. Bisa tidak, supaya ada reward ada sumbangsih pemasukan PAD. Itu dulu sebagai konsep dasarnya dulu, satu,\" kata Abraham.
Ia pun sependapat bahwa DPRD Kabupaten Cirebon harus melakukan sebuah kontrol pengawasan terhadap penyelenggaraan open bidding di Perumda. Pun juga dengan statment Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa, Ia mendukungnya. Tetapi, jangan sampai ada kepentingan terselubung.
\"Karena, kompetitornya tidak terakomodir akhirnya ngacapara, bahwa ini tidak profesional, bahwa ini tidak memiliki integritas. Sementara, titipan dirinya tidak terakomodir, jangan itu,\" ungkapnya.
Artinya open bidding direksi Perumda ini harus diumumkan ke publik, melalui media massa dan tahapan rekrutmennya pun harus jelas. \"Jangan sampai karena titipan bupati, itu yang dijagokan dan diloloskan. Ini sudah nepotisme kalau begitu caranya,\" ujar Abraham.
Ia juga mengingatkan agar rapat kerja antara Komisi II dengan Bagian Perekonomian dan Perumda Tirta Jati betul-betul ditindaklanjuti. Sebab, sejauh ini belum ada transparansi dalam penyelenggaraan rekrutmen jajaran direksi di Perumda tersebut.
\"Belum terbuka, apalagi diduga ada titipan itu, masih saudaranya bupati,\" kata Abraham.
Sebelumnya, Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon geram, sebab seleksi pengisian anggota dewan pengawas (Dewas), direktur teknik (Dirtek) dan direktur umum (Dirum) di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jati terkesan tertutup. Tidak ada tembusan ke komisi II. Padahal, tahapan seleksi sudah dimulai sejak tiga mingguan lalu. Sehingga muncul kecurigaan, jangan-jangan ada rencana tidak baik. Meloloskan seseorang untuk jabatan tertentu. (zen)
Sumber: