Dewan Sebut 3 Proyek Mangkrak, DPUPR: Bukan Mangkrak, Hanya Tersendat
RAKYATCIREBON.ID – Banyak proyek mangkrak di Kabupaten Cirebon. Dari tahun ke tahun tak terselesaikan. Padahal, menelan anggaran miliaran. Namun belum bisa dimanfaatkan.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto SH menilai proyek tersebut mubadzir. Hanya menghabiskan biaya pemeliharaan. Sementara, manfaatnya belum dirasakan. Pihaknya telah menginventarisir, jumlah proyek besar yang mangkrak di Kabupaten Cirebon tersebar di tiga titik.
“Kami wakil rakyat menyoroti proyek menara Masjid Agung Sumber, Jalan Lingkar PPI Gebang Mekar, dan Stadion Olah Raga (SOR) Watubelah,” kata Hermanto SH.
Menurutnya tiga proyek strategis di Kabupaten Cirebon tidak pernah selesai. Sebut saja misalnya SOR Watubelah, usianya cukup lama. Terhitung sudah satu dekade, tapi tak ada hasil.
Jalan lingkar PPI Gebang Mekar jauh lebih lama. Sejak tahun 2002. Sementara menara Masjid Agung Sumber sejak 2013 lalu.
\"Memang dari karakteristik proyek itu berbeda-beda. Masjid agung sumber bukan aset Pemda. Tapi masih DKM. Namun, sudah dicari solusinya. Dan sudah dianggarkan di tahun 2022 diangka Rp6,7 miliar,\" kata Hermanto.
Sementara untuk SOR Watubelah, lanjut Hermanto, akan dianggarkan di tahun 2022 senilai Rp25 miliar. Dan ini sudah dipastikan oleh Bappellitbangda. Sedangkan yang PPI Gebang Mekar akan dicari formulasinya melalui pemerintah pusat.
\"Ini juga penting. Karena memberikan dampak multiplyer effect dalam menggerakkan roda ekonomi. Untuk jalannya saja dibutuhkan Rp50 miliar sampai rigit beton,\" ungkapnya.
Politisi NasDem itu mengharapkan, agar ada skala prioritas dalam penyelesaiannya. Agar tidak muncul image, sebagai proyek mangkrak.
“Sekali bangun selesai. Jangan ditunda-tunda. Karena anggarannya akan habis untuk biaya pemeiliharaan saja, hasilnya tidak ada,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cirebon, Ir Iwan Rizki menegaskan kegiatan di PPI Gebang Mekar bukan mangkrak. Hanya tersendat pembangunannya, lantaran terbatasnya anggaran.
Di tahun 2015 lalu, sudah diusulkan untuk dilakukan pembangunan. Namun, baru di tahun 2017 dilakukan pengurugan, sepanjang 300 meter dan belum sampai ke peningkatan jalan.
Di tahun 2021, tidak memungkinkan untuk dilakukan pembangunan. Meski sudah direncanakan dianggarkan dari Banprov. Tapi, fenomena Covid-19 memaksa untuk memangkas banyak anggaran. Alhasil, rencana itupun gagal. Baru diupayakan ulang, agar di tahun 2022 mendatang dilakukan pembangunan.
\"Nanti di tahun 2022 kita upayakan. Kita usulkan untuk jalan utama PPI Gebang Mekar ke Kementerian PUPR,\" pungkasnya. (zen)
Sumber: