Kudu Sabar, Mau Naik Haji Tunggu 21 Tahun
RAKYATCIREBON.ID - Tahun 2020 lalu, akibat pandemi, pelaksanaan ibadah haji untuk jamaah Indonesia ditiadakan. Untuk tahun ini, Kemenag pun belum mendapatkan kejelasan dari pihak Arab Saudi.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon, Jajang Badruzaman mengungkapkan, persiapan untuk pelaksanaan haji cukup panjang. Jika tahun ini akan kembali diadakan, maka persiapan harusnya sudah dimulai.
\"Kalau untuk haji, biasanya MoU antara Kemenag dan Arab harusnya sejak akhir 2020 kemarin. Tentang kuota dan kepastian ibadah haji, sampai saat ini belum ada,\" ungkap Jajang kepada Rakyat Cirebon.
Karena itu, lanjut Jajang, Kementerian Agama masih menunggu Arab Saudi memberikan kepastian. Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah diperbolehkan atau tidak.
Terlebih, belum lama ini Kerajaan Arab Saudi kembali melarang, sekaligus menolak jamaah umrah asal Indonesia untuk berangkat.
Namun demikian, dijelaskan Jajang, mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk jika akan kembali dilaksanakan, Kementerian Agama mempersiapkan tiga opsi.
Yakni haji tahun ini, jika diperbolehkan oleh Kerajaan Arab Saudi, akan difokuskan untuk yang tertunda. Opsi kedua, diberangkatkan semua atau hanya 50 persen.
Sebagaimana diketahui, kuota haji untuk Kota Cirebon masih 328 jamaah. Sesuai dengan jumlah jamaah yang gagal berangkat tahun lalu.
Padahal, untuk tahun 2020 kemarin, para calon jamaah sudah melalui semua tahapan persiapan, hanya tinggal berangkat saja.
\"Yang tahun lalu itu persiapan sudah selesai tinggal berangkat. Ada empat orang yang meminta pelunasan dikembalikan,\" kata Jajang.
Mengingat masa tunggu untuk keberangkatan haji di Indonesia, sejak mulai mendaftar hingga diberangkatkan mencapai 20 tahun, ditambah dengan adanya penundaan karena kondisi pandemi, maka dipastikan waiting list-nya semakin bertambah.
\"Waiting list itu 20 tahun. Ditambah yang tertunda tahun kemarin. Jadi ya 21 tahun. Ya semakin lama saja,\" imbuh Jajang. (sep)
Sumber: