Muara Sukalila Dikeruk, Nelayan Malah Susah Masuk

Muara Sukalila Dikeruk, Nelayan Malah Susah Masuk

RAKYATCIREBON.ID - Pengerukan sedimentasi di muara Sungai Sukalila yang dilakukan BBWSCC bersama Pemkot Cirebon, menyisakan keluhan dari para nelayan di pesisir Panjunan.

Pasalnya, hasil pengerukan itu malah menyulitkan para nelayan, karena terkesan asal-asalan.

Rabu (24/02) beko amfibi sudah tidak ada di Muara Sukalila. Padahal di bagian ujung masih banyak perahu-perahu nelayan yang kesulitan melaut karena terjebak tingginya lumpur sedimentasi.

Terlebih, di bagian ujung muara menuju laut, sedimentasi meninggi dan menyulitkan perahu untuk masuk ke muara.

Bahkan, jika hendak melaut atau pulang, perahu nelayan memerlukan waktu berjam-jam untuk melewati bagian sedimentasi di ujung muara yang meninggi, karena di bagian dalam muara dikeruk.

Saida, salah satu nelayan mengeluhkan hal tersebut. Sebelum dilakukan pengerukan di dalam muara, perahu nelayan memang sama kesulitan keluar karena bagian ujung sedikit meninggi. Namun setelah dikeruk, malah nelayan semakin kesulitan.

Memerlukan waktu berjam-jam untuk bisa melewati bagian pintu masuk muara. Para nelayan sampai harus turun ke laut untuk menambah tenaga mendorong perahunya agar bisa melewati bagian tersebut.

\"Jadi makin susah masuk. Tadi saja saya orang lima turun dorong perahu, masih susah. Biasanya nggak,\" ungkap Saida.

Dia juga mengeluhkan pengerukan yang terkesan acak-acakan. Di bagian awal, pengerukan memang merata dari seberang ke sisi bagian pesisir. Semua dikeruk.

Namun di bagian menuju muara yang dikeruk hanya bagian seberang saja. Sedangkan bagian sisi pesisir yang terdapat perahu nelayan, dan tidak bisa bergerak karena terjebak lumpur dibiarkan.

Sementara bagian tersebut dilewat, bagian ujung di pintu masuk muara justru dikeruk. Itulah yang menyebabkan bagian pintu masuk meninggi dan perahu nelayan sulit melintas.

\"Bekonya sudah pergi sekitar tiga hari yang lalu. Gak tahu ke mana. Kondisi ini sangat menyulitkan nelayan,\" ujarnya sembari meminta, pengerukan yang dilakukan bisa diselesaikan sesuai harapan. Bukan malah menyulitkan nelayan seperti saat ini.

Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengakui, pengerukan Muara Sukalila dari segi target waktu memang molor. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya karena cuaca dan pergantian pejabat di lingkup BBWS.

Namun pihaknya bersama BBWSCC berkomitmen untuk menyelesaikan pengerukan. Agar penataan kawasan Panjunan melalui program Kotaku nanti bisa berjalan maksimal.

Sumber: