Dulu Semburkan Lumpur, Kini Jadi Lokasi Kebanggaan
Raden Sunjaya selain berilmu tinggi, juga mempunyai keahlian dalam meramu obat tradisional. Singkat cerita, tahun 1927 Raden Sunjaya meninggal dan dimakamkan di pemakaman umum Pasir Muncang Tonggoh.
“Orang sekitar dan keturunannya menyebutnya Embah Buyut Dukun. Sayang keahliannya tidak diturunkan kepada anak cucunya, termasuk buyutnya yaitu Wa Ahmad Soeardy,” ujar Naro.
Grumala dengan komunitasnya menyimpan catatan sejarah ini. Cerita kejadian alam luapan lumpur Alun-alun Majalengka ini jangan sampai hilang ditelan zaman.
“Agar kita selalu waspada bahwa bencana seperti ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja,” ujarnya. (hsn)
Sumber: