Jangan Asal Terima, Camat Harus Paham Anggaran PIK

Jangan Asal Terima, Camat Harus Paham Anggaran PIK

RAKYATCIREBON.ID - Menjelang berlangsungnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), camat harus mengetahui Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) Kecamatan. Hal itu, untuk bisa memprioritaskan pembangunan yang akan dijalankan nantinya.

Tidak bisa asal menerima usulan dari bawah, kemudian diterima begitu saja. Bisa-bisa, rencana pembangunan melenceng.

\"Jadi, para camat harus tau, anggaran PIK,\" kata politisi asal dapil I, Heriyanto ST.

Heriyanto mengaku telah mengikuti agenda Pra Musrenbang di beberapa wilayah. Salah satu yang diikutinya di Kecamatan Dukupuntang, dan Plumbon. Untuk Dukupuntang, pagu anggarannya, mencapai Rp2,9 miliar. Sementara untuk Plumbon lebih banyak, mencapai Rp3,3 miliar.

Ia pun menjelaskan hasil, Pra Musrenbang di Dukupuntang, ada slot anggaran yang akan dianggarkan untuk pelatihan aparat desa. \"Saya sangat mengapresiasinya. Saya fikir, ini penting. Agar bisa diprioritaskan. Karena banyak aparat yang belum faham,\" tegas politisi yang kini menduduki komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon.

Artinya, managemen pemerintahan harus terkelola dengan baik. Sejak dari tataran desa. Berbeda dengan Dukupuntang, di Plumbon justru penanggulangan bencana banjir dan pembangunan SMPN menjadi prioritas.

Untuk yang kedua ini, pihak kecamatan telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan SMP baru. Kebetulan, disana kata Heriyanto, baru ada satu SMP Negeri.

Heriyanto yang di legislatif menjadi wakil rakyat yang membidangi pendidikan sangat mensuportnya. Adanya aturan zonasi, menjadi penguat munculnya wacana tersebut.

\"Ternyata, pihak desa pun mensuportnya. Sudah ada lahan bengkok. Lokasinya di Desa Cempaka. Akan dihibahkan ke Pemda. Pihak desa menyiapkannya,\" ucapnya.

Memang, banyak pertimbangan. Untuk bisa membangun sekolah baru. Tak hanya karena adanya aturan zonasi.

\"Tapi juga melihat jumlah kelulusan SD. Tidak hanya membangun. Tapi harus ada data juga  Alhamdulillah, disana sudah ada,\" kata dia.

Lebih dari itu, minat masyarakat juga sejauh ini lebih banyak yang menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri. \"Itu faktanya sekarang. Masyarakat masih percaya dengan sekolah negeri. Kalau daftar, pasti ke sekolah negeri dulu,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: