Menyesuaikan Kondisi, Demokrat Rubah Struktur DPC
RAKYATCIREBON.ID – Pesta demokrasi masih jauh. Namun partai politik sudah mempersiapkan diri menyambutnya. Salah satunya, Partai Demokrat Kabupaten Cirebon.
Bentuk persiapan yang dilakukan Demokrat, cukup berani. Melakukan perubahan struktural ditataran pengurus inti. Mulai dari ketua, sekretaris dan bendaharanya (KSB) berstatus sebagai pelaksana tugas (Plt).
Perubahan struktural itu, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Nomor 02/SK/DPP.PD/DPC/I/2021 tentang revisi Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat Periode 2018-2023.
Plt Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cirebon, Heriyanto ST menjelaskan ada revisi struktural DPC Demokrat. Perubahan itu, dilakukan untuk membesarkan partai, dengan harapan agar partai berlambang merci itu, ditahun-tahun mendatang bisa berkembang lebih baik.
“Semua masih Plt untuk SK sekarang ini. Sampai menunggu digelarnya Muscab,” kata Ketua Plt DPC Demokrat Kabupaten Cirebon, Heriyanto ST kepada sejumlah awak media, kemarin.
Heriyanto pun menjelaskan dari SK yang diterbitkan, yang di Plt, hanya KSB. Jajaran pengurus lainnya, tidak sampai dilakukan pergantian.
Disinggung alasan dilakukan Plt, mengingat kepengurusan partai belum habis. “Kan belum berakhir masa jabatan sebelumnya. Jadi ini sambil menunggu Muscab. Rencananya, nanti kalau tidak di 2021 akhir, di 2022 awal,” akunya.
Bagi demokrat, status Plt di kepengurusan inti, tidak menjadi soal. Terpenting, kata Heriyanto, pengurus bisa menjalankan tugas sesuai harapan dan intruksi partai adanya perubahan. “ Kalau pengurus tidak aktif, ya gimana mau mengembangkan partai. Makanya,dilakukan perubahan kepengurusan. Untuk mengembangkan partai,” tambah dia.
Ada pekerjaan rumah yang diembankan kepada pengurus baru. Menjaga kesolidan kader, dan membentuk pengurus ditataran bawah. Karena, dipastikan dengan berubahnya struktur di DPC, ditataran PAC pun akan berubah.
“Berubahnya struktur di DPC, mesti akan ada perubahan dibawah juga. Karena adanya SK ini, semua kepengurusan dibawah akan dinonaktifkan. Kita dituntut untuk menghidupkan kembali,” kata dia.
Politisi yang kini menduduki komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon itu menilai, dipartai politik, segala hal bisa saja terjadi. Termasuk dalam melakukan perubahan struktur. Terlebih sudah menjadi intruksi dari atas.
“Maka, kita ikuti saja alurnya. Parpol ini kan dinamis. Sewaktu-waktu bisa saja berubah. Yang penting tetap solid,” pungkasnya. (zen)
Sumber: