Siap-siap Refocusing Anggaran Lagi, Gedung Baru RSDGJ Bisa Jadi Ruang Isolasi
CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon tengah bersiap menjalankan kebijakan refocusing dan realokasi anggaran dalam APBD 2021. Diperkirakan, jika langkah itu ditempuh, akan banyak anggaran belanja yang harus dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Terlebih tren peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 mengharuskan penanganan ekstra. “Untuk refocusing anggaran sejauh ini masih menunggu surat keputusan bersama (SKB) antara Kemendagri dan Kemenkeu. Tapi persiapannya sedang kita lakukan. Sedang
disusun (perencanaannya),” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi, ditemui di Balaikota Cirebon, Jumat (15/1).
Namun demikian, Kementerian Keuangan RI sudah surat dengan Nomor S-
30/MK.02/2021 tertanggal 12 Januari 2021 perihal refocusing dan realokasi belanja kementerian/lembaga tahun anggaran 2021. Surat Kemenkeu RI yang ditujukan kepada semua menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya diatur mengenai penghematan belanja.
Dalam melakukan penghematan belanja kementerian/lembaga agar memperhatikan setidaknya tiga hal. Pertama, sumber penghematan belanja berasal dari rupiah murni. Kedua, jenis belanja yang dapat dilakukan penghematan adalah belanja barang dan belanja modal.
Ketiga, belanja barang dan belanja modal yang dilakukan penghematan adalah belanja non operasional.
Selain itu, kriteria penghematan belanja kementerian/lembaga difokuskan pada belanja honorarium, perjalanan dinas, paket meeting, belanja jasa, bantuan kepada masyarakat/pemda yang bukan arahan Presiden, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan dan peralatan/mesin, sisa dana lelang dan/atau swakelola, anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakkan atau yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, serta kegiatan yang tidak mendesak/dapat ditunda/dibatalkan.
Kementerian/lembaga diberi deadline sampai 12 Februari 2021 untuk menyampaikan usul revisi anggaran ke Kemenkeu RI. Jika tidak, konsekuensinya adalah pemblokiran anggaran oleh Kemenkeu RI.
“Kemungkinan setelah kementerian atau lembaga negara di pusat sudah melakukan refocusing atau realokasi, maka akan turun juga ke daerah,” kata pria yang akrab disapa Gusmul itu.
Meski tengah mempersiapkan rancangan refocusing atau realokasi APBD 2021, Gusmul belum bisa memastikan nominal yang dibutuhkan atau target dari pengalihan anggaran tersebut. Tapi yang jelas ada beberapa kebutuhan mendasar yang harus diatasi melalui refocusing atau realokasi anggaran.
“Untuk kebutuhan menutup defisitnya saja Rp100 miliar lebih. Untuk vaksinasi, kalau kita mengacu pada ketetapan vaksin itu dialokasikan oleh kementerian, memang masih ada kurang Rp7 miliar lagi yang diusulkan Dinas Kesehatan untuk insentif vaksinator. Belum lagi perpanjang sewa hotel untuk isolasi,” tuturnya.
Jika ternyata kebutuhan belanja vaksin dibebankan ke daerah dengan porsi besar, kata Gusmul, pihaknya akan menghitung secara menyeluruh. Tapi sejauh ini belum ada kepastian terkait porsi beban APBD kota untuk belanja vaksin karena belum ada petunjuk pelaksanaannya.
“Tapi gambarannya, pendapatan (daerah) sendiri akan sama juga kondisinya. Mulanya kita berharap ada pemulihan ekonomi nasional. Tapi kondisinya seperti ini, kasus Covid-19 terus naik,” kata dia.
Guna menyiasati beban belanja perpanjang sewa hotel untuk kebutuhan ruang isolasi, Gusmul mengaku, pihaknya tengah menyiapkan gedung rawat inap di RSD Gunung Jati yang baru selesai dibangun tahun lalu. Di gedung tersebut bisa menampung 100 pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG).
“Jadi kalau ada gejala, rujukannya lebih mudah karena dekat. Sekarang sedang dihitung oleh direksi RSD Gunung Jati, minggu depan kita bertemu. Sehingga kalau opsi perpanjang sewa hotel sebulan lagi, berikutnya kita pakai di rumah sakit. Yang jelas masih ada beberapa opsi,” katanya.
Senada disampaikan Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH. Mengenai
refocusing dan realokasi anggaran belanja pada APBD 2021, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. “Tapi yang jelas kita harus siap, makanya sedang dirancang. Jadi ketika pemerintah pusat menginstruksikan refocusing, kita sudah siap,” katanya. (jri)
Sumber: