Wakil Walikota Cirebon Siap Divaksin, Tapi…
CIREBON – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon masih menunggu kepastian waktu. Kabar terakhir menyebutkan akan dilakukan pada 22 Januari mendatang. Meski tenaga kesehatan (nakes) yang akan menjadi prioritas untuk divaksin, Wakil Walikota
Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengaku siap jika harus divaksin di awal.
“Saya siap divaksin. Tapi saya cek dulu (kondisi kesehatan), karena ada hipertensi dan sedikit (gangguan) jantung. Saya koordinasi dulu dengan dokter. Kalau dibolehkan, saya akan siap,” ungkap Eti saat ditemui usai menghadiri acara penanaman pohon di SDN
Kayuwalang Kelurahan Karyamulya, Kamis (14/1).
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Cirebon juga sudah siap untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Tahap pertama memang bagi nakes. Namun jika untuk lebih meyakinkan masyarakat, pejabat daerah boleh divaksin pada tahap awal, Eti menegaskan siap. “Dinas Kesehatan kita sudah siap,” kata Eti.
Meski demikian, Eti meminta kepada Dinas Kesehatan, pada saat nanti vaksinasi giliran untuk masyarakat agar lebih dahulu memeriksa kesehatan calon penerima vaksin.
Maksudnya untuk memastikan penerima vaksin adalah orang yang memenuhi kriteria.
“Karena ada beberapa kategori yang tidak boleh divaksin. Seperti yang memiliki
penyakit bawaan atau bahkan yang sudah pernah terpapar Covid-19 dan kategori lainnya,”
kata politisi Partai Nasdem itu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menandai dimulainya vaksinasi Covid-19 dengan
dirinya sendiri yang divaksin, Rabu (13/1). Namun demikian, tidak lantas membuat
pemerintah daerah tenang. Pasalnya, hingga sejauh ini belum ada kepastian jadwal vaksinasi di tingkat daerah.
“Pemerintah pusat jangan mengombang-ambing daerah. Sekarang mundur lagi ke 22
Januari. Semula janjinya paling lama tanggal 15 Januari, tapi sekarang paling cepat tanggal 22 Januari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes dalam rapat kerja dengan Komisi III DPRD, Rabu (13/1), di ruang rapat serbaguna gedung dewan.
Tidak hanya soal waktu, kepastian mengenai penerima vaksin edisi perdana juga terus
berubah. Namun yang pasti, tenaga kesehatan (nakes) akan menjadi bagian vaksinasi di awal. “Prinsipnya kita sudah siap untuk melaksanakan vaksinasi. Karena tadinya dijanjikan 15 Januari,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Edy juga menyinggung soal beberapa program penanganan Covid-19
yang dijanjikan Kementerian Kesehatan di era Terawan Agus Putranto. Namun sampai kini, hampir semuanya belum direalisasikan. “Kita dijanjikan beberapa program atau bantuan terkait penanganan Covid-19, tapi belum juga realisasinya,” kata dia. (jri)
Sumber: