Klaster Baru Diprediksi Muncul Imbas Libur Nataru
RAKYATCIREBON.ID - Meskipun pemerintah sudah berupaya keras menekan penularan Covid-19, akan tetapi libur dalam momentum perayaan Natal dan Tahun Baru ini dipastikan akan menimbulkan lonjalan kasus.
Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto M Kes mengatakan bahwa momentum Nataru ini sangat berpotensi menciptakan kluster baru dalam penyebaran Covid-19.
\"Jadi libur Nataru ini pasti kasus naik, karena orang sudah jenuh di rumah, gausah libur nataru, libur biasa juga naik, selama ada kerumunan, karena sulit mengontrol perpindahan orang. Kemungkinan muncul kluster baru, dari kelompok perjalanan,\" ungkap dr Edy.
Untuk melihat lonjakan kasus selama libur Nataru, lanjut Edy, tidak bisa dilihat saat ini, karena memerlukan masa inkubasi, sehingga angka kasus selama Nataru akan bisa dilihat beberapa waktu kedepan.
\"Nanti akan kelihatan awal Januari, sampai minggu kedua Januari, karena menunggu masa inkubasi,\" lanjut Edy.
Dijelaskan dr Edy, menurut salah seorang epidemolog di FKM UI, menurut prediksi statistik, kasus Covid-19 di Indonesia akan naik terus sampai mencapai puncak di bulan Maret-April 2021 mendatang, barulah setelah itu, hingga menjelang akhir tahun 2021 akan mulai melandai, dan diprediksi stag di bulan Januari 2022.
\"Data kita kasus positif di Kota Cirebon sudah 2028, hari ini saja nambah 9 saya pengennya jangan nambah,\" jelas dr Edy.
Meskipun masih fluktuatif, kata dr Edy, pihaknya terus melakukam treatment, dan sampai saat ini sudah memperlihatkan hasil, dimana tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Cirebon mencapai 93 persen, dan selama tidak ada penyakit penyerta, dr Edy meyakini angka kesembuhan bisa sampai 99 persen.
Strategi treatmen dengan menyiapkan dua hotel ternyata mampu meningkatkan prosentase kesembuhan pasien di Kota Cirebon.
Sampai saat ini, dari sekitar 600 pasien yang menjalani isolasi mandiri di hotel (Isomanhot), menyumbang angka tinggi sampai angka kesembuhan mencapai 93 persen.
Namun ternyata, fasilitas Isomanhot juga ternyata tidak hanya dinikmati oleh warga Kota Cirebon, dari data di Dinas Kesehatan tercatat, dari 600 pasien yang dilayani, 148 pasien merupakan warga diluar Kota Cirebon, diantaranya 142 warga Kabupaten Cirebon, 3 warga Kuningan, 1 warga Brebes dan 2 warga Indramayu.
\"Yang paling kuat, kembali ke protokol kesehatan, jangan abai, jangan membenci mereka yang tertib menerapkan protokol kesehatan, karena masih banyak yang nyinyir terhadap mereka yang patuh,\" kata dr Edy. (sep)
Sumber: