Anggota Trah Sultan Sepuh IV Tajul Asikin Amirsena Zaefudin: Pemerintah Seperti Tidak Memperhatikan Peristiwa

Lima tahun lalu, Anda menggagas menyatukan keluarga keturunan Sunan Gunung Jati dan keluarga Perang Kedondong, bisa Anda jelaskan?
Melihat keluarga kerabat keraton Cirebon yang terpencar dimana-mana, Ini perlu kita rangkul, kita satukan baik kerabat dari keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, Kaprabonan dan Keratuan Singhapura Mertasinga. Ini perlu kita data, jalin silaturahmi dan kita berdayakan. Kasihan, saudara-saudara kita. Apa lagi kerabat keraton yang membaur dengan rakyat di pelosok-pelosok, akibat perang melawan VOC. Salah satu upaya untuk menyatukannya adalah kita bentuk wadah Dewan Kefamilian Kasultanan Cirebon.
Wargi Besar Mertasinga telah menyatakan sikap netral terkait polemik Keraton Kasepuhan. Sebagai tokoh masyarakat dan penggagas bersatunya keluarga keturunan Sunan Gunung Jati dan Perang Kedondon, bagaimana pendapat Anda?
Kita jangan terjebak oleh persoalan konflik internal keluarga Sultan Kasepuhan XI. Kita adalah keluarga Mertasinga, keturunan Trah Sultan Sepuh IV Tajul Asikin Amirsena Zaefudin. Oleh karena, peristiwa sejarah dan kami merasa lebih hak atas tata Kesultanan di Kasepuhan jadi bersikap netral.
Selama ini ada kesan pemerintah belum memberikan perhatian khusus kepada para putra pendiri Cirebon. Bagaimana tanggapan Anda?
Benar, bahwa pemerintah seperti tidak memperhatikan peristiwa sejarah sebelum adanya republik ini. Dulu kan kerajaan, kasultanan atau keratuan. Para raja-raja, kasultanan atau keratuan memberikan mandat kepada pemerintah republik. Seharusnya, perhatikanlah kami. Selama ini apa bentuk perhatiannya?
Ide dan gagasan Anda tentu tidaklah mudah, harus melibatkan kehadiran negara (pemerintah.red) bagaimana pendapat Anda?
Ide dan gagasan saya adalah ingin menyatukan dan memperdayakan keluarga keraton jelas tidak mudah. Tapi dengan tekad dan semangat serta kekompakan keluarga keraton Insya Alloh bisa kita lakukan. Prinsipnya, kita harus mengetahui bagaimana persoalan kekerabatan yang tersebar dimana-mana terutama Se-wiilayah Cirebon. Perlu kita jalin silaturahmi untuk menghadapi persoalan-persoalan keraton tentang adat istiadat. Perlu kita jaga dan lestarikan tentang aset kesultanan. Jangan dianggap asset kesultanan milik sultan. Tapi, milik kesultanan kerabat keraton yang punya hak untuk menjaga, melestarikan dan yang lebih penting berdirinya Kesultanan Cirebon yang didirikan oleh Kanjeng Pangeran Cakrabuana yang diberikan kepada Ratu Larasantang yang berputra Kanjeng Syaikh Syarif Hidayatullah, dalam rangka penegakan penyebaran Syariat Islam, perlu kita teruskan perjuangan cita-cita leluhur, dan bukan mengedepankan kekuasaan. (*)
Sumber: