Mahasiswa KPI Turun Tangan Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
RAKYATCIREBON.ID – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menunjukan sikap peduli atas beban masyarakat di tengah wabah pandemi Covid-19. Bertajuk KPI Berdonasi, HMJ KPI menggalang dana dari 14 Mei hingga 5 Juni 2020.
Ketua HMJ KPI, Denny Aulia mengatakan, dari hasil penggalangan berhasil terkumpul dana sebesar Rp 1,1 juta. Dana ini dikonversi menjadi 22 paket sembako berisi beras, mie instant, susu dan ikan kaleng sarden. Kemudian dibagikan ke masyarakat terdampak Covid-19 yang membutuhkan.
“Semoga apa yang terlaksana pada kegiatan ini bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua. Diucapkan terimakasih pula kepada seluruh pihak yang sudah ikut serta mensukseskan kegiatan ini,” ungkap Denny.
Menurutnya, selain untuk membantu sesama, aksi sosial semacam ini juga penting dilakukan dalam rangka perwujudan sikap kepedulian mahasiswa KPI terhadap situasi dan kondisi saat ini yang disruptif akibat wabah Covid-19.
“Sikap peduli (sense of crisis) yang bersifat hablum min an nas ini dibuktikan dengan membantu masyarakat yang terdampak secara langsung dari wabah Covid-19, Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 2 dan tolong menolong lah kamu dalam kebaikan dan taqwa,” jelas dia.
Selain itu, aksi sosial ini juga merupakan implementasi dakwah bil hal mahasiswa KPI dengan memberikan bantuan secara material berupa sembako kepada masyarakat yang betul-betul mebutuhkan, dengan tujuan untuk menanamkan misi profetik rosul dalam menyempurnakan akhlaq.
“Meningkatkan kesadaran sikap interdependensi manusia yang saling membutuhkan satu sama lain.Serta memberikan rasa optimisme dan semangat harapan kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan tawakkal dalam menghadapi ujian ini,” kata dia.
Aksi sosial ini mendapat apresiasi dari Ketua Jurusan KPI, Aan Mohammad Burhanuddin MA. Diharapkan kegiatan sosial ini dapat bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan. Dia berpesan kegiatan semacam ini bisa terus digalakkan.
“Terutama para donatur karena dalam harta kita ada hak bagi yang membutuhkan. Berbagi itu tidak berkurang tapi justru tambah banyak,” ujar Burhanudin. (wan)
Sumber: