Lupakan Aturan, Ngantre Berdesak-desakan

Lupakan Aturan, Ngantre Berdesak-desakan

RAKYATCIREBON.ID-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Cirebon dilanjutkan. Situasinya belum aman. Masyarakat diimbau tetap berada dirumah.

Imbauan tersebut, nampaknya belum dilaksanakan. Terlebih momennya telah mendekati lebaran. Sebut saja, saat penyaluran bantuan pemerintah melalui kantor Pos. Masyarakat rela mengantre, berdesak-desakan dan berkerumun. Padahal, disamping larangan keluar rumah, juga ada larangan berkerumun.

\"Fenomena masyarakat kita itu, senang keluar rumah. Mau bagaimanapun diatur pemerintah ya, tetap membandel. Apalagi kalau sudah ada pemberian bantuan. Sudah pasti rela mengantre, meski berjam-jam lamanya,\" ucap warga Kabupaten Cirebon, Wasmad saat diminta komentarnya soal imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah saat PSBB, Sabtu (23/5).

Ironi memang, disatu sisi pemerintah melarang, namun tidak diimbangi dengan kebijakan lain. Sebut saja misalnya, ketika penyaluran bantuan sosial (Bansos) melalui kantor pos, masyarakat tetap harus datang menjemputnya ke lokasi. Bukan diantarkan ke rumah.

\"\"

\" Ya itu dia, aturannya masih belum jelas. Suruh dirumah saja, mana nyampe bantuannya,\" akunya.

Disinggung soal standar kesehatan saat berkerumun, Wasmad mengaku mengetahuinya. Hampir rata-rata, masyarakat pun memahami. Yakni memakai masker, dan jaga jarak. Minimal 1 meter. Tapi, saat mengantre, standar kesehatan dilupakan.

\"Bukan tidak tahu, namanya juga orang banyak, ditambah lokasinya sempit, berjubel jadinya,\" kata dia.

Hal yang sama diakui warga lainnya, Siti Maemunah. Perempuan asal Kecamatan Sumber itu mengaku ikut berkerumun untuk mendapatkan bantuan. Namanya tercantum, sebagai penerima bansos. Ia mengaku tidak mempermasalahkan sistem penyalurannya mau seperti apa. Asalkan, tepat sasaran. \"Kalau saya si, tidak masalah (berkerumun, red) asal tepat sasaran saja,\" tuturnya.

Ibu tiga anak itu mendapat jatah bansos dari pemerintah. Jumlahanya sesuai dengan intruksi presiden, sebesar Rp 600 ribu. \"Mau dibelikan sembako sama beberapa keperluan lain serta baju baru buat anak-anak. Kan besok lebaran, kasian anak-anak kalau tidak dibelikan baju,\" pungkasnya. (zen)

Foto : Zezen Zaenudin Ali/Rakyat Cirebon

Sumber: