PG Sindang Laut Tutup, Petani Tebu Cirebon Ancam Jalan Kaki Menuju Kementerian BUMN
RAKYATCIREBON.ID-Di ujung tanduk, begitulah gambaran nasib para petani tebu di wilayah 3 Cirebon pasca adanya keputusan menghentikan operasional Pabrik Gula (PG) Sindang Laut.
Kebijakan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) yang menutup PG Sindang Laut, membuat para petani tebu di Cirebon meradang.
“Kami petani tebu minta PT RNI mengkaji ulang dan membatalkan penutupan PG Sindang Laut karena dampak sosialnya sangat merugikan kelangsungan hidup para petani tebu di Cirebon, “ ujar salah seorang perwakilan petani tebu asal Lemahabang, Mae Azhar, Senin (2/3).
Apabila penutupan tetap dilaksanakan, Azhar dan para petani tebu lainnya mengancam akan melakukan aksi jalan kaki dari PG Sindang Laut menuju Kantor Kementerian BUMN di Jakarta.
“Kami petani tebu Cirebon siap jalan kaki menuju Kantor Kementerian BUMN, biar Menteri Erick Thohir tahu nasib para petani tebu,“ ujarnya.
Selain itu, Azhar pun mengancam akan membuka kebobrokan dan kongkalikong lingkaran setan dalam carut marut manajemen PT RNI 2. “Kami siap buka-bukaan, jika PG Sindanglaut jadi ditutup oleh RNI,” tandasnya. (rmol)
Sumber: