RKB FITK Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

RKB FITK Ditargetkan Selesai Akhir Tahun



RAKYATCIREBON.CO.ID – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim MAg memimpin langsung peletakan batu pertama pembangunan gedung Ruang Kelas Baru (RKB) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Senin (12/8). Proyek senilai Rp25,6 miliar ini dibangun 5 lantai dengan daya tampung 2000 mahasiswa.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir sejumah pejabat dari KKPN Cirebon, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Polres Cirebon Kota, DPUPR Kota Cirebon, hingga pengurus RW setempat.

Sumanta mengatakan, gedung RKB FITK  merupakan gedung  keempat yang didanai Surat Berharga Syariah Negera (SBSN). Sebelumnya, lanjut dia, dibangun gedung RKB Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), gedung Lab Terpadu, dan gedung RKB Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah (FUAD). “Ini gedung (RKB FITK) terakhir yang kita bangun dari SBSN,” ujar dia.

Sumanta melanjutkan, berbeda dengan gedung RKB sebelumnya, RKB FITK dilengkapi dengan dua lift. Terdapat fasilutas penunjang akademik lain seperti aula, ruang dosen hingga ruang ujian atau sidang.

Sumanta melanjutkan, RKB FITK direncanakan selesai 180 hari kalender sejak tanggal kontrak pada 04 Juli 2019. “Target selesai akhir Desember,” katanya.

Dia melanjutkan, akselerasi pembangunan fisik di IAIN terus digenjot. Hal ini sebagai upaya IAIN beralih status menjadi UIN. Jika sudah UIN, maka fakultas dan jurusan non keislaman pun bisa buka. “Kalau sudah jadi UIN, maka bisa 50 persen jadi bukan hanya jurusan keagamaan tapi juga ada jurusan umum. Ini yang sedang kita harapkan,” ujar dia.

Meski demikian, marwah IAIN sebagai perguruan tinggi bernafas Islam tak ada dikurangi. Justru, kata Sumanta, dengan berkembangnya IAIN jadi UIN bakal meningkatkan geliat kajian keislaman khususnya di Cirebon.

“Pendidikan Islam harus eksis di Cirebon. Karena Cirebon adalah puser peradaban. Dulu Syekh Nurjati itu guruanya para wali. Gurunya Sunan Gunungjati, gurunya Sunan Kalijaga. Cirebon yang memegang estafetas pejuangan para wali zaman dulu,” tukas Sumanta. (wan)

Sumber: