Dua TPS Tolak Pakai Tinta

Dua TPS Tolak Pakai Tinta

CIREBON – Ada yang tak biasa di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Argasunya, Kecamatan Harjamukti dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan hari ini (27/6). Di TPS 25 dan 25 Argasunya, tidak ada penggunaan tinta bagi pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya. Masyarakat di sana menolak penggunaan tinta dan lebih memilih menggunakan kunyit untuk penanda sudah mencoblos. Kebiasaan itu sudah terjadi sejak beberapa kali penyelenggaraan pesta demokrasi, baik Pilkada maupun Pemilu. Kali ini, penolakan itu masih ada. Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 25, Hasbullah mengatakan, pada pelaksanaan pilkada hari ini, pihaknya tidak akan menggunakan tinta sebagai penanda telah mencoblos. “Kita tetap pakai kunyit, seperti biasanya,” ungkap Hasbullah, ditemui tak jauh dari TPS 25 di RT 1 RW 11 Bendakerep Argasunya, kemarin. Hanya saja, jika biasanya warga setempat menyiapkan sendiri kunyit yang akan digunakan sebagai pewarna tanda telah mencoblos, pada pilkada kali ini disediakan oleh KPU Kota Cirebon. “Kalau waktu Pilkada 2013 dan Pemilu 2014 kita bikin sendiri pewarnanya pakai parutan kunyit,” kata dia. Hasbullah mengemukakan, alasan warga setempat tidak berkenan menggunakan tinta sebagai tanda pada jari setelah mencoblos, lantaran dikhawatirkan mengganggu basuhan air wudhu.

Sumber: